Agen Togel Terbaik - Cerita Ngentot Cewex Mabok Sepulang Dari Cafe - Tapi aku sangat menikmati kerja di diskotik ini karena kerjanya
nyantai, malam hari dan aku juga bisa jelalatan pada cewek-cewek. Banyak
cewek-cewek cantik yang berkeliaran (rasanya ingin menyetubuhi semua
cewek-cewek disini).
Diskotik ini terdapat 2 pintu masuk, pintu
masuk atas dan pintu masuk bawah. Bila pengunjung lewat pintu atas
berarti mobil mereka di vallet dan bila pengunjung lewat bawah, mobil
mereka diparkir sendiri di basement.
Agen Togel Terbaik - Kita mulai ceritanya…berawal di hari Rabu (Ladies Free)
Banyak
cewek-cewek pastinya, aku kebetulan bertugas di pintu bawah bersama
temanku Rendy. Saat pintu dibuka aku dan Rendy harus memeriksa satu-satu
tamu yang masuk, tidak kusia-siakan mataku untuk mencari mangsa,
cewek-cewek yang datang sangat cantik-cantik dan berpakaian sexy dan
wangi sehingga membangunkan adikku si “Ujang” (ga’ kuat lagi rasanya).
Dan acara pun dimulai, tamu-tamu berangsur-angsur habis yang datang.
Kami berdua pun bisa bersantai sejenak.
Rendy pun membuka perbincangan.
“Sob…ghini nich enaknya ngapaian ya?”.
Rudi : “G tau nich, BT jg lama-lama”.
Rendy : “aaaa….Aku ada ide, gimana klu aku minta minuman ke Anto’?”.
(Anto’ adalah temanku yang menawari pekerjaan kepadaku sebagai
sekuriti, dia bekerja sebagai bartender, terkadang aku mendapatkan
minuman gratis dari dia).
Rudi : “Ide bagus tuh”.
Akhirnya Rendy naik ke atas untuk mengambil minuman.
Ga’ lama kemudian Rendy pun datang.
Rendy : “Nich sob… kita adakan pesta kecil-kecilan, kebetulan Anto’ ngasih kita camilan”.
Rudi : “Tuch anak baik banget”.
Akhirnya kita menikmati pesta kecil kita sambil ketawa-ketawa.
Rudi : “Kurang ceweknya nich”
Rendy : “Terus…”
Rudi : “Y ga’ terus-terus… kurang lengkap aja”
Kamipun tertawa terbahak-bahak.
Tiba-tiba
telpon kantor berdering dan Rendy mengangkatnya, kulihat dia serius
menjawab telponnya dan dari situ bisa kutebak pasti telpon dari bos.
“Aku ke atas dulu ya, dipanggil sama bos nich” ucap Rendy.
Rudi : “OK”
Lama
juga Rendy pergi, ga’ heran sih…biasanya juga ghitu. Lama-lama pun aku
merasa bosan di dalam kantor sekuriti, aku keluar dan celingukan kearah
parkiran mobil, sepi dan gelap. Merinding juga rasanya kalau sendirian,
akhirnya aku masuk lagi dan duduk sambil meminum bir ku tadi.
Tiba-tiba
aku di kagetkan dengan suara lift tamu, keluarlah seorang cewek yang
cantik berambut hitam panjang tergerai, kulit berwarna putih memakai
baju putih sexy terusan hingga ke paha dan belahan dada yang rendah dan
agak sempit di karenakan toket si perempuan sangatlah besar serta pantat
dan celana dalam yang tercetak.
Dapat kulihat kalau daleman
wanita itu berwarna hitam karena baju putihnya sangatlah sedikit
menerawang, potur tubuhnya proporsional kaya’ model kelas atas. Jalannya
agak sempoyongan, kelihatannya habis dugem nich cewek dan sedikit mabuk
dan aku pun berinisiatif untuk membantunya.
“Malam mba’, bisa saya bantu?” tanyaku dengan sopan.
“Biar saya bantu” tambahku lagi, akupun menolongnya berjalan (wangi banget tubuhnya,seger rasanya)
Akupun menuntunnya karena sedang mabuk dan bertanya lagi.
“Mobilnya dmn?”
Dia hanya menunjukkan jari telunjuk ke suatu arah dan aku pun bertanya kembali.
“Bisa pinjam kunci mobilnya?”
Dia
pun mencari dan memberikannya kepadaku (maksudku daripada jalan ga’
jelas kan mending menyalakan remote mobilnya), dan akupun melihat lampu
mobilnya. Ditengah jalan akupun sedikit kemasukkan setan (ini disebabkan
aku dari tadi dapat melihat toketnya).
Dan akhirnya akupun
mengubah arah menuju gudang penyimpanan barang yang sudah ga’ pernah di
pakai lagi, aku membuka pintunya… terdapat sebuah matras besar, sofa
besar, meja dll. Barang-barang disini sangat masih bisa dipakai hanya
karena bentuknya sudah kurang up to date makanya diskotik ini
membuangnya dan menggantinya dengan yang model baru.
Aku
menggiring cewek ini yang lagi mabuk menuju sofa, setelah dia duduk ku
pandangi sekali lagi…(cantik banget, sexy, putih mulus lagi,makin ga’
kuat nich si “Ujang”), aku menggeledah isi tasnya, ada hp, dompet dan
alat-alat kecantikan.
Akupun membuka isi dompetnya, terdapat
banyak uang 100 rb an di dalamnya, kartu ATM dll, akupun melihat
KTP-nya, tinggal di daerah elite memang…pantes tajir, kunci mobilnya aja
kunci mobil Eropa dan akhirnya aku mengetahui namanya adalah Devi.
Setelah itu kumasukkan semua barang-barangnya kembali. Aku kembali ke
kantor sekuriti untuk mengambil minuman dan kembali ke gudang lagi.
Aku
duduk di sebelah cewek mabuk itu dan menyodorkan minuman ke dia,
awalnya dia si ga’ mau tapi terus ku paksa akhirnya dia terpaksa
meminumnya, sambil dia minum langsung dari botol, ku coba untuk mencium
lehernya dari samping aku duduk… lehernya wangi banget, wanginya tuch
dapat merangsang gairah cowok, sambil ku cium-cium lehernya aku berusaha
untuk mulai meraba-raba toketnya.
Ternyata lebih besar dari
perkiraanku, tanganku sampai ga’ cukup untuk menampung toketnya…aku
raba-raba dan kuremas-remas hingga Devi yg lagi mabuk meringis
kesakitan, akupun mencoba mencari puting toketnya, yang bikin ga’ nahan
nich belahan baju bagian dadanya yang rendah sehingga toketnya rasanya
mau menyembul keluar…kucium-cium belahannya dan ku jilat-jilat (empuk
rasanya).
Akupun mempunyai ide, kuambil botol bir dan menuangnya
kebelahan dadanya hingga basah semua toketnya dan kujilat-jilat lagi.
Kucium kembali lehernya dan aku mulai meraba-raba daerah memeknya,
kuraba-raba dan kugesek-gesekan memakai jari tengah, sedikit kutekan
kedalam sehingga Devi yg lagi mabuk bergerak ga’ karuan, akhirnya aku
ga’ kuat lagi…aku membuka celana dan celana dalamku si “Ujang” sudah
berdiri tegak.
Akupun menindihi tubuh Devi yg lagi mabuk dan
melebarkan kedua kakinya, aku mencium kembali leher dan mulutnya dan ku
gesek-gesekan si “Ujang” ke celana dalamnya (baru celana dalamnya aja
sudah cenut-cenut apalagi klu nanti sudah ke dalamnya), kamipun akhirnya
perang lidah dan ga’ ketinggalan akupun meremas-remas toketnya…Devi yg
lagi mabuk pun akhirnya malah bergerak tambah ga’ karuan, aku merasakan
daerah celana dalamnya sudah basah, kelihatannya nich cewek sudah horny.
Akupun
berdiri dari sofa dan memegang kepala Devi, aku memajukan si “Ujang”
untuk dikulumnya…Devi sempat ga’ mau dan lagi-lagi aku memaksanya,
penisku berukuran sangat besar (bisa dikatakan di atas ukuran normal
orang Asia), Devi pun mencoba untuk memasukkan penisku kedalam mulutnya,
hanya masuk bagian kepalanya saja, mulut Devi terlalu mungil, kucoba
memaju mundurkan kepalanya (enak sekali rasanya) tidak lupa bagian
buahnya penisku.
Tanganku pun tidak tinggal diam, tangan kiriku
tetap memegangi kepala Devi dan tangan kananku mencoba menerobos kedalam
belahan bajunya, halus dan besar toketnya…kuremas-remas kuat-kuat
hingga dia kesakitan lagi, aku coba mencari putingnya…kuputar-putar
sambil kutarik-tarik.
30 menitpun berlalu di posisi mengulum,
akhirnya kutarik penisku. Aku akhirnya membuka baju Devi hingga hanya
tersisa BH dan celana dalam berwarna hitam, kulihat perutnya yang putih
mulus dan rata. Aku pun memindahkan Devi ke matras, dia berbaring
diatasnya…
Aku membuka BH-nya (toketnya memang benar-benar besar
sekali), kuremas-remas kembali (memang gemas sekali melihatnya), akupun
berada di atas perut Devi dan mendudukinya, aku menaruh penisku diantara
toketnya sambil kutarik kepalanya kedepan dan aku menyuruh menjilati
ujung penisku, tangan kanan ku mencoba meraba-raba belakang ke celana
dalamnya.
Devi pun mengeluarkan suara-suara aneh dan bergerak ga’
karuan kembali. Setelah puas aku berganti posisi ke posisi 69,
kumasukkan penisku kembali ke mulutnya dan aku membuka celana dalamnya
dan mulai menjilati memeknya serta menyedotnya (harum banget memeknya
orang tajir), aku mencoba menggelitiki memeknya dan itu berhasil membuat
memeknya banjir kembali.
Sudah ga’ tahan lagi nich…
Aku pun
mulai menyerang memeknya menggunakan penis ku, perlahan
kumasukkan…terasa susah banget, memeknya kecil dan masih seret banget
walau sudah ga’ perawan. Baru kumasukkan sedikit Devi sudah menjerit
“Aaaaaaaaargggggggggggggh…sakit”.
Akupun tidak menghiraukan dan
tetap berusaha dan akhirnya barangku masuk semua kedalam liang
kenikmatannya dengan susah payah dan agak sedikit lama, aku pun memulai
memompanya perlahan dan meraih kedua toketnya dan kuremas-remas, aku
mendekatkan mukaku kelehernya dan menciumi serta menciumi bibirnya, aku
berpindah ke toket…menjilat-jilati putingnya yang berwarna pink dan
menggigitnya serta menariknya “Aaaaaaaaawwwww…” jerit Devi.
Aku
pun mencepatkan tempo pompaanku, Devi pun mengimbanginya (dasar
pertamanya ga’ mau tapi keenakkan juga), pompaan yang cepat membuat
toketnya bergoyang-goyang kemana-mana membuat tambah gemas saja, akupun
meremas-remas kedua toketnya. Tiba-tiba aku merasakan cairan hangat,
ternyata Devi sudah mencapai puncak, “Koq sudah keluar?” tanyaku…akupun
mempercepat pompaanku dan menyebabkan Devi tambah berteriak ga’ karuan.
Bosen
dengan Man on Top akupun berpindah posisi sekarang Woman on Top, toket
Devi terlihat besar bergelantungan dan bergoyang-goyang saat aku
memompanya dengan cepat, aku pun merasa gemas lagi dan aku manarik Devi
kebawah sehingga mukaku sekarang berada diantara kedua toket Devi,
kuciumi,kujilati, kuremas, kupilin-pilin putingnya…
Toketnya jadi
bulan-bulananku (tambah besar nich toket nantinya), dan aku merasakan
cairan kembali setelah 20 menit berlalu setelah Devi ejakulasi
pertamanya tadi, “Koq sudah keluar lagi,sayank?” tanyaku…Devi pun tidak
berekspresi, raut mukanya hanya diam menikmati pertempuran kita.
Kurubah
lagi posisi, sekarang Devi ku gendong, aku menopang kedua pahanya dari
bawah dan Devi memelukku…enak nich posisi ini, Devi pun tambah menjerit
“aaah… aaah… aaah…sakit… aaah…”, ini di karenakan penisku terasa sekali
menyodok memeknya…posisi ini berlangsung 15 menit dan aku merasakan aku
sudah akan keluar juga, kutaruh Devi diatas meja, kupercepat pompaanku
dan tidak lupa untuk diam tanganku meremas-remas toketnya dan akhirnya
aku pun sampai puncak,
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaarghhhh…” aku dan Devi
pun berteriak bersama, cairanku dan cairannya menyembur liang
kenikmatannya sangat banyak sekali dan aku pun mecium bibirnya dan kedua
toketnya (enak sekali pertempuran ini, hingga membuatku sangat lemas),
aku menggendong Devi kembali ke matras dan menyuruhnya untuk menjilati
sisa spermaku yang ada di penisku hingga habis.
Tidak lupa aku
mencatat nomer HP-nya dan memfoto tubuhnya yang sedang bugil bersamaku
memakai foto dari HP ku dan HP-nya Devi, dengan tujuan mungkin suatu
saat aku bisa memakai tubuhnya lagi dan kami pun tertidur bersama,
berpelukkan dalam keadaan bugil hingga pagi.
Tak terasa pagi pun
berlalu, aku sudah bangun mendahului Devi karena aku ada apel pagi
sebelum aku pulang kerumah dan Devi masih di ruangan gudang, ku kunci
agar Devi tidak bisa keluar. Setelah apel pagi bubar aku dikagetkan
dengan suara Rendy.
“Oi kmn aja sob kemarin, aku cari-cari koq ga’ ada?” tanya Rendy.
“Ga’ kemana-mana…keliling-keliling sekitar sini saja ” jawabku lemas gara-gara pertempuran kemarin.
Kita
pun berpisah, kulihat Rendy sudah pergi pulang mengendarai motornya dan
aku kembali ke gudang. Aku masuk dan melihat Devi belum bangun, aku pun
memakaikan baju-bajunya kembali dan menggendongnya ke sofa…tiba-tiba
dia terbangun dan berteriak “sapa km?”
Akupun menjawab dengan enteng “Cowok kamu”
Devi pun kebingungan “Tempat apa ini? Kotor banget”, “Mau apa kamu?”…”Jangan-jangan kamu mau memperkosa aku?”
Akupun
memotong pertanyaannya yang super panjang itu “Ga usah di omongin juga
kita semalam sudah jadi layaknya suami istri, kamu menikmati permainanku
dan aku menikmati tubuhmu”
Devi pun kaget “huh…apa kamu bilang? Ihhh jijik amat dech sama kamu…klu ngomong tuch di atur!!!” (Devi pun agak mulai marah).
“Kalau ga’ percaya ya lihat aja foto-foto di HP mu” celetukku.
Devi
pun mencari Hpnya, belum lihat dari album fotonya dia pun kaget, foto
wallpaper Hpnya ku ganti foto kita berdua lagi bugil dan dia pun sibuk
mencari foto-foto di album Hpnya dan dia mulai menangis.
“Sudah
ga’ usah nangis, aku ga’ akan bilang siapa-siapa lagian kamu juga sudah
ga’ perawan…jadi apa bedanya” aku pun berbicara seenaknya serasa sudah
menang.
Devi pun berdiri dan menuju pintu keluar dan akupun mencegatnya.
“Mau kemana?” tanyaku.
“Pulang!!!” bentak Devi.
“Aku yang nyetir kamu nanti di sebelahku melayani aku lagi” akupun tertawa didepannya.
“Huh…mau apa lagi?” Devipun bingung.
“Sudah turuti aja kemauanku atau foto-fotomu yang semalam mau ku sebarin ke orang-orang” ancamku.
Akhirnya
Devi menurut kepadaku karena ancaman itu, aku menyetir dan Devi duduk
disebelahku, diperjalanan pulang aku dipuaskan kembali oleh Devi, aku
menyuruhnya mengulum penisku kembali dan tidak lupa aku meremas-remas
toketnya yang menggemaskan, cukup lama mengulumnya hingga akhirnya aku
keluarin didalam mulutnya.
Pertama Devi sempat berontak saat
cairan penisku menyembur ke mulutnya tapi aku menahan kepalanya setelah
selesai aku melihat Devi sempat memuntahkan cairannya di mobilnya, bisa
kulihat dia sangat jijik melihatnya. Akhirnya aku sampai di terminal
karena aku harus naik bemo menuju kos-kosanku, aku parkirkan mobil di
tempat sepi dan aku pamitan sambil menciumi Devi.
“Hati-hati ya sayank kalau pulang,terima kasih atas kenikmatannya semalam,kapan-kapan lagi ya” akupun tersenyum ke Devi.
Devi pun pergi dengan cepatnya dan aku hanya bisa tersenyum puas karena bisa ngewe wanita montok karena dia telah mabuk.
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Di Bawah ini :
No comments:
Post a Comment