Agen Judi Ayam - Cerita Permainan Birahi yang Bikin Ketagihan - Cuaca Jakarta sedang lucu-lucunya. Pagi cerah dan panasnya sudah kaya
siang bolong, eh tiba-tiba jam 1 siang hujan deras kaya langit bocor.
Jadwal hujan yang ga bisa ditebak gini yang bikin banyak warga Jakarta
yang salah jadwal dan persiapan ngadepinnya.
Agen Judi Ayam - Nasib yang sama menimpa Vani, jagoan indehoi kita yang sexy dan mesum
habis ini. Suatu pagi di bulan Januari, setelah 2 minggu UAS yang
menegangkan dan melelahkan semua sel otot dan otak para mahasiswa kampus
S, Vani teringat dia masih menyimpan beberapa novel yang dipinjamnya
dari Sasha. Ga ada kuliah dan ga ada paper yang perlu disubmit lagi, ni
cewek mikir ga ada salahnya nyambangin Sasha di kosnya yang berjarak
cuma sekali ngangkot dan ngojek jarak menengah.
Dengan pakaian casual, t-shirt putih semi body fit, celana pendek
jeans selutut yang agak belel dan sneakers converse, berangkatlah Vani
di pagi yang cerah itu ke kos Sasha sambil menenteng tas plastik berisi 3
novel pinjemannya. Cuaca bersahabat, bikin mood Vani juga cerah. Bahkan
kelakuan iseng kondektur metromini yang belagak bantu naek si sexy ke
bis dengan mendorong pantatnya, tapi sebenarnya cari kesempatan
grepe-grepe, tidak merusak mood Vani.
Tapi 45 menit kemudian (ngetem
metromininya 15 menit sendiri), ketika Vani hampir sampai di depan jalan
utama kos Sasha, cuaca Jakarta tiba-tiba galau. Mendadak gelap, awan
mendung sudah berarak dengan semaraknya di langit Jakarta. Benar saja,
100 meter sebelum turun hujan turun dengan derasnya. Aseemmm
Kok
mendadak ujan sih? Mana gue ga bawa payung runtuk Vani dalam hati. Vani
lebih kesel lagi ketika turun ga ada satupun ojek motor ataupun ojek
payung yang mangkal di ujung jalan itu. Pada kabur kali para ojek
motornya karena hujan.
Berlari-lari kecil menembus hujan, Vani masuk ke jalan Jambu Air
(nama jalan disamarkan demi privacy si tukang ojek). Sekitar 50 meteran
dari jalan raya baru deh ketemu sama 2 tukang ojek yang neduh di pos
satpam. Sambil tetap menggunakan novel Sasha yang dalam kantong plastik
sebagai pelindung kepala, Vani nyamperin pos satpam itu dan memanggil si
tukang ojek Bang, anterin ke dua belas dong pinta Vani. Tapi, Vani
heran, karena kedua tukang ojek itu ga langsung bereaksi atau sekadar
menjawab. Malah agak melongo memandangi Vani.
Tiba-tiba Vani seperti tersadar. Karena kehujanan, t-shirt Vani
menjeplak lengket dengan tubuhnya. Terutama di bagian dada yang memang
dasarnya membusung mancung. Siluet bundar payudara dan bra yang
melingkupinya tampak jelas akibat t-shirt-nya basah kuyup.
Reflek Vani langsung menutupi dadanya dengan kantong plastik
novelnya. Eh Bang, mau ngojek ato bengong ajaaa?! tanya Vani agak
menjerit. Eh..oh.. eh iya neng. Mau dianter kemana? gelagepan si abang
ojek yang giginya tonggos menjawab sambil menghampiri dan mulai
menstarter motor bebeknya. Sedang abang yang setengah botak pura-pura
ngelapin helm, nutupin malu ke-gap ngliatin dada si Vani.
Dengan terrpaksa memake helm bau keringat punya si tukang ojek agar
kepada tidak lebih basah lagi, mahkluk sexy ini menghenyakkan pantat
sekalnya di jok motor abang ojek, dan merekapun meluncur membelah hujan
menuju jl. Jambu Air XII. Tukang ojek sudah setengah berharap orang yang
dicari penumpangnya tidak ada di kos-nya, agar dia punya kesempatan
ngantar balik si cewek ini.
Tapi memang nasib tidak berpihak kepada si tukang ojek karena Sasha
sudah nungguin Vani di pintu gedung kos-kosan tersebut. Belum lagi si
Vani cuma bayar 2000. Lho biasanya goceng neng melas tukang ojek. Eh,
3rebunya biaya lo melototin toked gw dan ngerem-ngerem melulu pas di
jalan saut Vani judes, ditingkahi cekikikan Sasha. Abang tukang ojek
hampir tidak tahan untuk tanya Kalo ngeliatin 3rebu, megang-megang
berapa Neng. Tapi ditahannya karena agak jiper sama kejudesan Vani. Dia
cuma bilang Kalo butuh jemputan, SMS aja abang ya neng. Neng Sasha tau
kok nomor HP abang sambil tersenyum semanis mungkin. Iyee bang sahut
Vani dan Sasha serempak sambil menutup pintu.
Genit amat tu tukang ojek gerutu Vani sambil mendekap tubuhnya,
menggigil kedinginan mengiringi langkah Sasha menuju kamarnya di lantai
3. Udeh, ga usah bawel dah lo. Ayo cepet ke kamar gue, biar bisa ganti
baju lo sahut Sasha sabar sambil menarik tangan Vani agar bergerak
lebih cepat. Kos Sasha adalah gedung persegi empat berwarna beige dengan
aksen terakota di jendela-jendela yang menghadap keluar, memanjang
kebelakang setinggi 4 tingkat yang khusus dibangun untuk jadi kos-kosan 3
tahun yang lalu.
Terdapat hampir 80 kamar dan lebih dari 90% selalu terisi, karena
memang lokasinya dekat dengan beberapa kampus dan komplek perkantoran.
Layout dalamnya khas kos-kosan: dua deret kamar yang berhadapan, dibelah
oleh taman selebar 1 meter yang memanjang di lantai dasar dan void
sampai kelangit-langit gedung. Tapi void-nya tidak begitu lebar, karena
pemilik gedung lebih memilih untuk membuat jalan di depan kamar cukup
lega. Satu hal yang dirutuki Vani dan Sasha dari kos ini adalah tidak
adanya lift. Cukup gempor juga naik ke lantai tiga. Maka itu, makin ke
atas tarif bulanannya makin murah.
Sesampainya di kamar Sasha, Vani buru-buru masuk ke kamar mandinya
karena sudah kebelet pipis. Kamar Sasha berukuran 4×5 meter. Kamar mandi
dipojok kanan, berisi shower dan toilet duduk. Tempat tidur springbed
ukuran 120cm x 200 cm mepet ke dinding kanan. Isi kamarnya standar anak
koslah: lemari pakaian 2 pintu, TV, rak buku dan peralatan makan dan
satu meja kecil. Sasha mengetok kamar mandi untuk mengasikan 2 potong
t-shirt, celana pendek dan bra ke Vani. Pilih aja mana yang lo suka
hottie kata Sasha kepada Vani yang melongokkan kepalanya dari balik
pintu kamar mandi. Gw minta shampo ama sabun lo ya Sha kata Vani
sambil menerima pakaian tersebut. Pake aja. Tapi jangan abisin sahut
Sasha. Gue minum kale shampo lu balas Vani sambil menutup pintu.
Rasa sebel Vani karena kehujanan barusan sudah hampir luruh semuanya
diguyur air dari shower. Rasanya nyaman sekali ketika mengeringkan tubuh
dengan handuk kering yang tebal milih Sasha. Karena celana dalamnya
tidak basah, Vani memutuskan memakainya kembali.
Tapi dia agak kebingungan ketika memilih bra punya Sasha. Bukan
karena modelnya yang kinky atau warnanya ga cocok. Sasha lupa kalo toked
Vani satu cup lebih besar dari miliknya. Jelas saja susu Vani
terpenyet ketika memaksa memakai bra Sasha yang ber-cup B. Merasa
sesak nafas, Vani memutuskan tidak memakai bra saja, dan langsung
memakai t-shirt gombrang berwarna maroon dengan tulisan Talk Nerdy to
Me.
Selesai memakai celana pendek berbahan kaos milik Sasha, Vani mematut
sebentar di cermin. T-shirt gombrangnya hampir menutupi celana pendek
yang memang
pendek, menunjukkan sebagian besar paha putih Vani.
Ketika akan membuka pintu kamar mandi, Vani baru sadar bahwa di luar
Sasha sedang mengobrol dengan orang lain karena sedari tadi suara-suara
di luar tidak terdengar, tertutup suara hujan yang menggemuruh. Vani
sempat berpikir untuk tidak keluar dulu sampai tamu2 Sasha itu pergi
karena tau kan.. dia ga pake bra. Rasanya gimana gitu.
Tapi, akhirnya Sebodo ah.. ga
kliatan ini pikir Vani sambil membuka pintu kamar mandi. Obrolan Sasha
dan tamunya kontan terhenti ketika sesosok cewek berambut bob berwarna
brunette muncul dari balik pintu kamar mandi. Eh, lo ada tamu Sha?
tanya cowok berambut jabrik sambil tersenyum lebar melihat ada mahkluk
bening lagi di kamar tersebut.
Eh, kenalin ni temen satu kampus gue, Vani ujar Sasha sambil menarik
Vani untuk mendekat. Si rambut jabrik bertubuh tinggi langsing dengan
wajah agak tirus ternyata bernama Randy, dan temannya satu lagi yang
berambut cepak dan berbadan agak gempal (ga gemuk ya, gempal) minta
dipanggil Momo. Weh pas banget nih sekarang kita berempat. Sudah bisa
langsung dimulai kata si Randy agak keliwat ceria.
Eh, maen apaan nih? tanya Vani pengen tau. Hihihihi.. lucu deh Van
game-nya. Gue baru diceritain dikit barusan ama Randy. Tapi kliatannya
seru banget. Lo pasti demen deh sahut Sasha sambil cekikikan
mencurigakan. Vani jadi penasaran.
Eh bentar. Masih kurang satu orangnya. Butuh bankir-nya neh kita
kata Randy tiba-tiba sambil beranjak keluar kamar. Ga sampe semenit
Randy sudah balik sambil menarik masuk cowok imut berkaca mata. Elu
yang jadi bankir-nya Dan? tanya Sasha begitu melihat anak cowok yang
baru masuk. Wah, bankir apaa nih mbak? Saya juga ga ngerti. Tiba-tiba
ditarik mas Randy jawab polos anak cowok yang dipanggil Dan itu sambil
melirik-lirik ke arah Vani dengan pandangan ingin tau. Udah, lo
dengerin dulu aja. Pasti lo demen nantinya tukas Randy penuh misteri.
Vani semakin penasaran dengan game ini.
Setelah mereka duduk melingkar berempat, dan cowok imut berkacamata
yang ternyata bernama Danan duduk di luar lingkaran, Randy pun mulai
menjelaskan apa sebenarnya game yang hendak mereka mainkan. Tapi
pertama-tama, Randy membuka sebuah kotak karton persegi panjang
berukuran sekitar 50x25cm dan mengeluarkan karton tebal terlipat 2 yang
seperti papan. Alaa.. ternyata cuma mo maen monopoli sahut Vani agak
sebel. Eitt
tunggu dulu Van. Ini bukan sekedar monopoli. Ini monopoli
khusus dewasa. Namanya sexopoly jawab Randy tangkas sambil tetap
menyengir mencurigakan. Hah? Sexopoly? Vani membeo. Yoiii.. sexopoly.
Sex Monopoly cengiran Randy semakin lebar, dibarengi oleh cengiran
mesum Momo dan Sasha. Duduk Danan jadi agak gelisah begitu mendengar
kata sex. Vani langsung merasakan firasat buruk.
Jadi pada dasarnya aturan maennya hampir sama sama monopoli biasa.
Kita giliran jalan pake dadu 2 biji. Kalo udah sekali muter, mulai boleh
beli properti. Dapet modalnya seorang ceban yak jelas Randy panjang
lebar. Lah, apa bedanya sama monopoli biasa bawel Vani. Sabar napa
Van. Biarin si Randy slese jelasin tukas Sasha ga sabar. Vani langsung
cemberut sambil agak memonyongkan bibirnya. Bikin Momo jadi gemes dan
pengen ngelumat tu bibir yang penuh dan sensual itu. Ok, bedanya disini
nih. Pertama, setiap sekali muter, ga dapat uang dari bankir Danan
agak mengernyit mendengan jabatannya disebut. Lalu, kalo lo masuk
kotak Chance dan Community (kalo di versi indo Kesempatan dan Dana
Umum), lo juga sama ngambil satu kartu Chance ato Community. Nah,
bedanya tu diisi kartu-kartu ini pungkas Randy puas. Isi kartunya tuh
perintah-perintah yang kudu dilakuin si pengambil kartu. Kalo isinya lo
disuruh joget 5 menit, ya lo wajib joget 5 menit. Kalo isinya lo disuruh
french kiss, ya lo wajib juga french kiss hehe tambah Randy, diiringi
cekikikan Sasha dan Momo.
Aahhh
kaco neh maenan lo
pada rajuk Vani agak panik. Tenang Van, perintah-perintahnya cocok kok
buat kita-kita yang udah de.wa.sa kata Momo sambil menekankan pada
kata dewasa. Lo-lo pasti demen kata Randy sambil mengedipkan mata.
Iihhh
jangan samain gue sama lo-lo pada ya balas Vani agak sebel
sekaligus tersipu, sambil berusaha mencubit paha Randy yang duduk di
sebelahnya. Randy tidak berusaha menghindar cubitan main-main Vani,
malah langsung menambahkan Kalo jadi maen, lo semua wajib nyetorin HP
ama dompet lo pada ke bankir. Kalo ada yang coba-coba melanggar alias
tidak mematuhi perintah di game, bankir berhak menyita permanen harta
benda lo itu tambah Randy. Danan langsung jumawa begitu mendengar
aturan tersebut sambil tangannya disorongkan ke Sasha dan Vani menagih
HP dan dompet mereka.
Eh, entar dulu. Gue mo liat isi kartunya kata Vani sambil
nyingkirin tangan Danan dari hadapannya. Sambil mengambil 3 kartu dari
tumpukan Chance dan Community Vani menambahkan Jangan-jangan ada kartu
buatan lo yang isinya Berhak dan bebas melakukan apapun juga kepada
peserta lain. Gawat dong. Enak di elu, ga enak di gue tambah Vani
galak sambil mulai membaca ketiga kartu tersebut. Ketiga peserta lainnya
hanya cengar-cengir mendengar keberatan Vani. Sumpah Van, ga ada kartu
isinya kaya gitu jawab Momo. Kalo bener ada, ga berlaku deh tambah
Randy berusaha meyakinkan Vani. Tapi Vani tetap membaca kartu pertama.
Kartu pertama isinya Nuzzle and kiss your partner neck. Nibble his/her
ear lobes and whisper “Lets fuck”. Gue artiin ya Ciumin leher
partnermu. Lalu gigit-gigit kecil kupingnya dan bisikkan Ngentot yuk.
(Okay terjemahan gue memang agak vulgar. Tapi buat kebahagiaan kita
bersama, mulai sekarang semua kartu yang aslinya bahasa inggris itu, gue
langsung terjemahin ke dalam bahasa mesum Ethan. Gue harap semua
semproters setuju .).
Pipi Vani agak bersemu merah, malu-malu birahi, tapi tetap
melanjutkan membaca kartu yang kedua. Isinya Ajak partner lo untuk
ngentot dengan kata-kata paling mesum yang lo punya. Minimal 2 kalimat.
Kartu yang ketiga berbunyi Tatap mata partner lo penuh perasaan,
sambil lo membelai-belai dan meremas-remas tubuhmu dan mendesah-desah
selama 2 menit. Vani tidak sadar menahan senyum sambil menggigit bibir
bawahnya dan meletakkan ketiga kartu di tumpukannya kembali.
Terus, gimana caranya nentuin sapa partnernya? Kan kita berempat
Vani mengemukakan persetujuannya untuk join game Sexopoly dengan
pertanyaan tersebut. Gampang dong, partner lo ya yang duduk pas
disebelah lo. Gantian sama sisi satunya setiap kali ngambil kartu lagi
jelas Randy puas karena cewek bahenol ini akhirnya setuju ikut maen.
Pantes aja tadi ngatur duduknya selang-seling cowo cewe batin Vani
agak sebel begitu sadar mereka sudah bersiap-siap untuk hal tersebut.
Kalo lo setuju, serahin HP dan dompet lo ke Danan tambah Randy.
Untung aja yang diambil pas yang aman2 kartunya kata Randy & Momo
dalam hati lega. Ya udah, gue ikutan. Kasian Sasha sendirian balas
Vani masih pura-pura jual mahal sambil nyerahin BB dan dompetnya ke
Danan.
Tugas gue cuma nyimpenin HP dan dompet doang nih tanya Danan sambil
memasukkan keempat HP dan dompet para peserta ke kantong plastik. Ga
lah. Lo juga yang bantu mastiin kalo ada peserta yang ga bersedia
ngelakuin tugasnya jawab Randy. Plus, lo yang nentuin bayaran kalo ada
yang masuk properti orang laen tambah Momo. Ambil kartunya sesuai
warna areanya ya. Kalo area properti biru, ya lo ambil dari yang kartu
biru lanjut Momo. Danan manggut-manggut sambil membuka-buka beberapa
kartu yang terdiri atas 4 kelompok warna tersebut. Biru, Kuning, Hijau
dan Merah. Eh, bayarannya bukannya pake duit monopoli-nya tanya Sasha.
Ga lah. Kan di sexopoly lo ga dapat uang dari bank setiap kali muter
jelas Randy. Uang cuma buat beli property kata Randy lagi. Lah terus
kaya apaan bayarannya selidik Vani mulai was was lagi. Amanlah.
Hampir selevel sama kartu
chance dan community jawab Randy berusaha menenangkan. Tapi, demi
melihat wajah Danan yang bersemu merah ketika membaca beberapa kartu
RENT, Vani dan Sasha tidak begitu yakin. Namun, mau bagaimana lagi. HP
dan dompet mereka sudah ditangan Danan. Momo menutup penjelasan rule
of the game dengan mengatakan Tapi kalo gue masuk ke properti Randy
ato Vani masuk ke properti Sasha, tidak perlu bayar sewa. Sasha dan
Vani baru saja hendak mengungkapkan pertanyaan dan keberatan, tapi
buru-buru Momo mengangkat tangannya sambil berkata Lo bedua bakal
ngerti juga nantinya. Dan begitulah, mereka menerima begitu saja
peraturan yang agak GeJe tersebut.
Permainan dimulaiiii kata sang bankir sambil melempar kedua dadu ke
papan sexopoly. Gue duluaann jerit Sasha cepat merebut dadu dan
melemparkannya lagi ke tengah papan. 4 1, 5 langkah. Tu, wa, ga, pat,
ma.. Hore, gue beli PLN-nya kata Sasha girang. Woe.. enak aja lo.
Muter sekali baru boleh beli abis itu tukas Vani sewot. He-he.. sorry.
Terlalu semangat jawab Sasha tersipu-sipu. Searah jarum jam, setelah
Sasha adalah giliran Randy. Diikuti oleh Vani, dan kemudian tentu saja
Momo. Kelihatan banget kalo kedua cowok tersebut berusaha bisa masuk
kotak Chance atau Community. Tapi ternyata Sasha yang malah pertama kali
berkesempatan mengambil kartu Community. Deg-degan Sasha mengambil
kartu pertamanya.
Begitu membacanya, rona wajah Sasha yang putih agak merona. Uhh..
bingung nih caranya rajuk Sasha sambil meminta bantuan Vani. Apaan sih
yang lo dapat tanya Vani penasaran. Oooo
lo dapat yang rayuan mesum
ini hihihi kata Vani ketika membaca kartu Sasha. Itu kartu yang Vani
buka di awal permainan yang isinya Ajak partner lo untuk ngentot dengan
kata-kata paling mesum yang lo punya. Minimal 2 kalimat. Ayo Sha.. lo
rayu si Randy hahaha timpal Momo penuh semangat. Bilang apaan dong
Sasha malah tambah panik.
Udahh.. pake aja kata-kata lo pas horny ngajak si Revo ML tambah
Vani lagi sambil nyengir puas. Aaaa.. Vaniii.. Lo jangan ikut-ikutan
gangguin dong rajuk Sasha manja, yang bikin Randy makin tambah gelisah
bahagia. Ok..ok.. diem dulu lo semua kata Sasha akhirnya sambil
mengangkat kedua tangannya, mencegah olok-olok Vani dan Momo semakin
brutal. Gue mulai ya lanjut Sasha.
Rand.. kata Sasha. Eh.. liatin Randy-nya dong. Masa ngajak ML
nunduk gitu sepet Vani cepat. Iya. Iya.. Bawel amat sih jawab Sasha
sambil memonyongkan bibirnya. Serempak tawa keempat orang lainnya
terdengar. Setelah mereka tenang, Sasha baru mau melakukan tugasnya
itu.
Rand.. kata Sasha lirih sambil menatap Randy sendu. Ruangan kamar
Sasha langsung hening. Momo, Randy dan Danan tegang mengantisipasi
kata-kata yang akan keluar dari bibir Sasha. Udah seminggu gue ga
disentuh cowo. Gue ga tahan lagi. Fuck me please.. desah Sasha. Selama
sepersekian detik Randy terpana menatap nanar cewe cantik yang
menatapnya dengan pandangan mengundang. Sampe-sampe Randy terpaksa
menelan ludahnya. Wakakakakakak
tawa Sasha tiba-tiba meledak. Denger
gitu doang udah mupeng lo yaa
goda Sasha nakal. Vani juga
terkikik-kikik melihat Randy yang agak salah tingkah karena sempat
kebawa omongan Sasha. Agh.. Nggak kok, gue nggak kepengaruh sama
omongan Sasha Randy masih berusaha ngeles walo tidak meyakinkan. Udah
ah, giliran gue sekarang kata Randy cepat-cepat sambil ngelempar dadu
ke papan permainan agar anak-anak berenti cekikikan dan menggodanya.
Permainan pun berlanjut.
Vani dan Sasha tidak begitu perhatian bahwa Randy dan Momo
mati-matian berusaha membeli semua blok properti di area merah, alias
area yang terletak di jalur terakhir sebelum masuk kotak start lagi.
Padahal area merah adalah area dengan harga paling mahal. Kedua cewek
ini malah sudah mulai beli-beli properti di kotak-kotak awal setelah
putaran pertama (area biru) karena harganya paling murah (maklum cewe.
Ga bisa liat barang murah atau diskonan).
Yak bayarr.. teriak Vani happy, ketika langkah terakhir bidak Momo
jatuh di properti Vani di area biru. Ayo bankir, tarik kartunya
perinta Sasha yang juga ikutan semangat. Agak gugup si bankir Danan
mengambil tumpukan kartu RENT warna biru dan mengambil kartu dari
posisi paling atas. Puji dan rayulah pemilik properti segombal mungkin
dengan minimal 10 kalimat Danan membaca tulisan yang tertera di kartu
tersebut. Yahh
gitu doang? kata Vani. Momo hanya cengar-cengir saja.
Rayuan Momo bahkan tidak layak untuk ditulis disini karena parah banget
jayusnya. Giliran berikutnya adalah Sasha yang dengan semangat melempar
dadu. 9 langkah. Dan dengan sukses Sasha mendarat di kotak Chance. Agak
deg-degan Sasha menarik satu kartu dari tumpukan kartu chance dan mulai
membacanya.
Ahhh
kok gue sih yang kena rengek Sasha sambil melempar kartu
tersebut ke tengah-tengah papan game. Dengan cepat Momo memungut dan
membacanya. Frech kiss yang hot dengan partnermu selama 30 detik baca
Momo keras-keras. Cengiran lebar menghiasi wajahnya. Tiba-tiba Danan
yang biasanya ga banyak omong berkata dengan agak bergetar Kalo bankir
menganggap kurang hot, hukuman wajib diulang. Ahh.. lo kok mihak Momo,
Dan runtuk Sasha sambil mendelik ke Danan. Danan langsung bersembunyi
di punggung Vani sambil berkata gugup Em.. emang gitu aturannya mbak.
Momo yang sudah tidak sabar
langsung menarik tangan Sasha mendekatinya Ayo buruan Sha. Harus komit
lo kata Momo penuh aura mesum. Iya.. iya.. ga usah narek-narek napa
Sasha belagak galak. Eh, hands off! teriak Danan tiba-tiba sambil
memunculkan kepalanya dari balik punggung Vani ketika melihat tangan
Momo berusaha memegang leher Sasha. Ih, berisik amat lo bankir si Momo
yang sekarang sebel, tapi tanpa sedikit pun mengalihkan pandangannya
dari bibir Sasha yang berkilau ranum.
Momo langsung menyergap bibir Sasha yang baru saja memajukan sedikit
kepalanya ke arah Momo. Agak gelagepan karena serangan mendadak ini,
Sasha buru-buru balas melumat bibir bawah Momo. Lidah mereka berdua
bertaut dan saling berpilin dalam lumatan ciuman yang basah. mmmm..
mhhhh
ssmmmhhh
desahan mereka berdua diiringi oleh kecipak basah ludah
yang saling bertukaran terdengar jelas karena ketiga pasang mata
lainnya hening memandang adegan ciuman tersebut tanpa berkedip. Ahh..
jago juga ni anak cipokannya batin Sasha tanpa sadar memuji ciuman
ganas Momo. Aduh.. basah deh.. Sebeelll.. jerit hati Sasha lagi.
STOP! teriakan Danan yang tiba-tiba mengagetkan insan-insan muda
ini dari aktivitas dan fantasi mesumnya masing-masing. Udah pas 30
detik nih kata Danan pelan berusaha mohon maaf atas pandangan tidak
terima dari Randy dan Momo, termasuk Sasha dan Vani juga. Sasha masih
agak gelisah dan tertunduk dengan pipinya agak bersemu merah ketika
Randy (yang sangat tidak terima karena Momo yang dapat aktivitas
mengaksyikkan lebih dahulu) memulai putarannya.
Sampai beberapa putaran kemudian, kartu-kartu yang muncul meliputi:
Vani yang harus menari erotis selama 30 detik (menyebabkan Momo melongo
dan Danan air liurnya menetes tanpa sadar), Momo yang harus melepas
kaosnya (diiringi protes tidak niat dari Vani dan Sasha yang merasa
tertipu karena ga ada omongan bahwa ada kartu-kartu yang hukumannya
lepas baju. Randy berkelit dengan berkata bahwa dia juga tidak hapal
keseluruhan isi kartu. Tapi Randy tidak mengatakan kepada kedua cewek
tersebut bahwa masih ada 4 kartu lainnya yang senada), lalu
keberuntungan dewa mesum yang kembali berpihak ke Randy karena mendapat
hukuman untuk menciumi leher dan telinga Vani (yang dinikmati Vani
tapi mati-matian tidak diakuinya. Padahal semua orang jelas-jelas
melihat Vani memejamkan mata dan mendesah pelan walo sekejap ketika
lidah Randy menjilatinya kupingnya). Momo mau membayar berapa saja untuk
bertukar posisi dengan Randy untuk menjilati leher Vani, karena jujur
aja, sejak Vani keluar dari kamar mandi tadi, Momo udah nafsu habis
sama ni cewek.
Akan tetapi, dewa mesum menjawab juga doa Momo ketika bidak Vani
mendarat di properti Momo di area Merah. Dan karena inilah, Vani dan
Sasha baru sadar mengapa area merah harganya paling mahal. Ayo cepat
ambil kartunya desak Momo tidak sabar kepada Danan. Buru-buru Danan
mengambil kartu RENT merah dan membacanya Pemilik properti berhak
memegang, membelai dan meremas dada ATAU pantat penyewa properti selama 1
menit. Tangan Danan sampai agak gemetaran demi membaca hal tersebut.
Dia tidak percaya keberuntungan Momo. Protes Vani langsung meledak
Ahhhh
apaan tuh bayarannya protes si Vani sambil merebut kartu dari
Danan dan membacanya sendiri.
Pipi Vani langsung bersemu merah. Vani membuang kartu tersebut dan
melindungi dadanya dengan kedua tangannya Ga mau ah gue ujar Vani
sambil cemberut memandang Momo yang senyum mesumnya melebar. Ayo Van,
kan elo udah setuju sama aturan maennya rayu Momo sambil berusaha
lembut menyingkirkan tangan Vani dari dadanya. Vani tetap bersikukuh
melindungi dadanya sampai Danan berkata Kalo gitu BB dan uang Mbak
Vani, Danan sita. Yahh.. kok elu gitu Dan melas Vani. Sasha ikut
menimpali Yee tadi aja lo dukung Randy nyipokin gue. Giliran elu, ga
mau balas si Sasha nakal. Ran, Dan, pegangin aja tangan si Vani
tambah Sasha yang langsung disanggupin oleh Randy dan Danan penuh
semangat.
Udah.. udah.. ga usah dipegangin. Kaya gue maling aja kata Vani
akhirnya menyerah. Buka kaos lo kalo gitu dong Van perintah Momo penuh
kemenangan. Eh, ga ada perintahnya untuk buka baju wek balas Vani
sambil memeletkan lidahnya. Mbak Vani bener Mas Mo bela Danan yang
dibalas dengan lirikan mematikan Momo. Ya uda, busungin dada lo kalo
gitu Van ujar Momo penuh pengertian. Napa lo ga milih pantat aja Mo
Vani masih mencoba menawar. Ga. Gue maunya toket lo. Titik! tegas Momo
berwibawa. Akhirnya, Vani pun pasrah pada nasibnya dan sedikit
membusungkan dadanya ke arah Momo. Detik itu juga Momo melihat satu
keanehan dari dada Vani. Eh, kok kayaknya ada yang salah sama toked ni
cewek batin Momo bertanya-tanya sambil menjulurkan kedua tangannya
menggapai dada Vani. Jantung Vani berdetak dua kali lebih cepat demi
menghadapi sentuhan cowok asing di salah bagian tubuhnya yang sangat
privat. Rasanya tidak karuan menunggu detik-detik kedua tangan Momo
merengkuh kedua bongkah susunya. Aduhh.. gue kan ga pake BeHa. Pasti
Momo langsung sadar kalo gue ga pake begitu toket gue dipegang batin
Vani panik, dadanya berdebar kencang mengantisipasi kedatangan jemari
Momo. Dan benar saja, begitu telapak tangan Momo menyentuh gunungan dada
Vani, Momo langsung menyadari apa yang tadi menarik perhatiannya.
Eh, lo ga pake BeHa Van? kata Momo berbinar-binar sambil mulai
meremas-remas gundukan daging kenyal tersebut. Uh-uh.. cuma itu suara
yang keluar dari bibir sensual Vani. Yang bener Mom? tanya Randy
tercekat tidak percaya. Nih kata Momo sambil kedua pasang jemari
tangannya membentuk hurup C besar memegang toket Vani di pangkalnya dan
menarik kain kaos mengencang. Sehingga toket Vani menjeplak jelas di
kaosnya menunjukkan kedua putingnya yang tanpa pelindung. Mata Randy dan
Danan nyaris meloncat keluar melihat siliuet keindahan toket bulat
besar dengan puting menjeplak jelas. Ahhh
apaan sih.. Buruan deh
rengek Vani tengsin ketahuan tidak pake beha. Momo tentu saja tidak
menyia-nyiakan sedetik pun lagi untuk menikmati kelembutan dan
kekenyalan toket cewek bahenol ini karena waktu terus berputar. Momo
juga baru sadar kalo toket Vani sangat besar, karena dari tadi terkubur
dibalik tshirt gombrangnya. Buset Van, besar amat toket lo. Bener-bener
toge neh puji Momo sambil menelan ludah berkali-kali. Jemari Momo
dengan buasnya berputar-putar dan meremas-remas penuh nafsu gundukan
daging Vani tersebut. Diselingi dengan pijitan dan pilinan di kedua
putingnya. Auuh
jangan keras-keras Mo kata Vani pelan setengah
mengerang. Tapi suara erangan Vani malah semakin memicu nafsu birahi
Momo dan akibatnya serangan jemari Momo semakin brutal. Vani sampai
harus menahan tubuhnya dengan kedua tangannya.
Vani menggigit bibirnya agar
erangan dan desahannya tidak sampai keluar. Remasan kasar di sekujur
toked dan putingnya memberikan rangsangan yang menyenangkan bagi
tubuhnya. Tapi sesekali erangan dan desahan tanpa terkendali keluar dari
sela-sela bibirnya yang penuh. Aduhh.. sialan banget nih toket. Kok
jadi keenakan gue diremas-remas gini rutuk batin Vani yang berperang
antara gengsi dan kenikmatan birahi. Vani semakin blingsatan menahan
konaknya karena jemari Momo tidak hanya meremas-remas bongkahan susunya,
tapi juga dengan ahlinya memilin-milin puting susunya. Sshhh
Mom
kan
cuma remes-remes aturannya
ohh.. desis Vani tidak berdaya.
Kontol Randy dan Danan makin ngaceng melihat adegan tersebut. Sampai
Vani tiba-tiba berkata Ehhh.. udah berapa menit nih Dan. Kaget,
buru-buru Danan melihat stopwatch di HP-nya. Eh, oh.. udah.. udah abis
waktunya kata danan panik. Vani buru-buru mendorong Momo menjauh.
Udahan tau.. Kesenengan lo ya maki Vani sambil memonyongkan bibirnya.
Pasti lebihnya banyak tuh selidik Vani tajam ke Danan. Ng
nggak kok
cuma beberapa detik gagap Danan sambil cepat-cepat mereset waktu di
stopwatch-nya yang sebelumnya menunjukkan 1 menit 43 detik.
Aura birahi di kamar Sasha menjadi semakin kental setelah adegan Momo
vs Vani barusan. Ditambah lagi Sasha dengan erotisnya membelai paha
Vani sambil berkata Lo pasti sekarang horny kan Hottie. Enak aja!
tukas Vani pendek berusaha keliatan tidak terpengaruh oleh
remasan-remasan Momo. Tapi semua bisa melihat bahwa Vani bohong, karena
sekarang dengan jelas putingnya terlihat mengacung dari balik kaosnya.
Sasha hanya tersenyum nakal melihat toket Vani yang lebih jujur
menunjukkan apa yang sedang terjadi di dalam tubuh Vani. Ayo ah, lanjut
lagi Vani berusaha mengalihkan perhatian mereka dari dirinya. Setelah
gerakan-gerakan gelisah Randy, Momo dan Danan untuk diam-diam
memperbaiki posisi penis masing-masing yang menggeliat membesar butuh
ruang yang lebih lapang, permainan berlanjut lagi.
Setiap dadu dilempar, keempat pesertanya menahan nafas dan deg-degan.
Randy dan Momo deg-degan karena mereka sadar tumpukan kartu semakin
tipis dan mereka sudah menguasai hampir semua properti di area merah dan
hijau, yang menandakan hukuman-hukuman yang lebih menyenangkan
semakin besar kemungkinan keluarnya. Terutama mereka berharap agar kedua
cewek tersebut masuk ke properti mereka karena bayarannya yang lebih
menggiurkan. Sedangkan Vani dan Sasha harap-harap cemas hukuman macam
apa yang akan keluar lagi. Cemas kalau seintim acara remas-meremas lagi,
bisa-bisa jebol pertahanan mereka dan malah minta nambah. Gengsi dong.
Apalagi Vani, karena sejak toket-nya mendapat serangan brutal dari
Momo, bibir bawahnya mulai berkedut-kedut gatal minta disentuh juga.
Kedua cewek tersebut setengah berharap bahwa seiring lamanya permainan,
level horny mereka bisa turun. Tapi, harapan tinggal harapan, karena
begitu tiba giliran Sasha, bidaknya dengan sukses masuk ke kotak Chance!
Aaaaa
kok gue kena chance lagi.. rengek Sasha. Walaupun begitu
Sasha tetap mengambil satu kartu Chance dan membacanya. Tuuhh kan..
kena lagi gue rengekan Sasha berlanjut sambil menunjukkan kartunya ke
Vani. Lepaskan bajumu. Tapi, bila sebelumnya sudah lepas baju, maka
lepaskan bawahanmu baca Vani. Langsung sorak-sorak team cowok untuk
menyemangati Sasha terdengar Buka bajunya.. Buka bajunya.. Buka
baju... Ya.. ya.. gue buka.. gue buka potong Sasha merajuk. Hu-uh,
ga sabar amat sih omel Sasha sambil mulai mengangkat t-shirt-nya
melewati kepalanya. Gerakan Sasha membuka baju betul-betul erotis.
Apalagi setelah kaosnya terbuka semua. Tubuh bagian atas Sasha hanya
ditutupi bra hitamnya yang kontras dengan kulit putihnya. Setengah
gundukan toket putih 34B Sasha terlihat mengundang untuk dijamah.
Jengah oleh pandangan mesum Randy dan Momo (Danan pura-pura sibuk
menata kartu. Mukanya merah banget), Sasha reflek menutupi dadanya.
Apaan sih ngliatinnya sampe kaya gitu Sasha berlagak sebel. Hehehe..
malah lo harusnya bangga Sha. Itu artinya body lo bagus, sampe-sampe
kita terkagum-kagum kata Randy mesum sambil masih berusaha mengintip ke
dada Sasha yang berusaha dilindungi oleh kedua tangannya. Ayolah Sha,
ngapain ditutup-tutupi segala. Itung-itung amal tambah Momo. Iihh..
maunya kalian cibir Sasha. Ayo ah, lanjutin tambah Sasha. Sambil
masih terkekeh-kekeh dan melirik-lirik mesum Randy memulai putarannya.
Setelah itu hukuman dan bayaran semakin sadis saja. Momo tinggal
make celana boxer doang, sehingga kontolnya yang ngaceng berat terlihat
jelas mengacung seperti tiang bendera. Randy memang masih celana
pendeknya, tapi sudah dapat kesempatan mencium dan menjilati lengan Vani
sampai ke lehernya. Dan sempet-sempetnya mencoba meremas toket Vani,
tapi dengan sukses dicegah oleh Danan.
Randy bete abis atas sikap bankirnya yang memegang teguh job
descpnya, sedangkan raut muka Vani bete tapi tidak jelas karena Randy
coba-coba ngambil kesempatan grepe-grepe atau karena usaha Randy
tersebut dicegah oleh Danan. Vani pun sekarang tinggal make t-shirt dan
celana dalam saja (mini underwear garis-garis putih dan merah) karena
kena hukuman lepas celana. Tapi yang paling parah adalah Sasha. Memang
tidak kena hukuman yang harus kontak fisik dengan Randy ataupun Momo
lagi, tapi sekarang dia cuma ditutupi selembar celana dalam hitam saja.
Sehingga tangannya kebingungan mau menutupi bagian tubuh yang mana.
Seepp.. bayar Vann.. teriak Randy bahagia begitu bidak Vani
mendarat di propertinya. Danan dengan cepat mengambil kartu RENT dari
tumpukan warna merah. Begitu membaca kartu tersebut, mata Danan
membeliak dan mulutnya menganga. Anak-anak yang lain jadi ga sabar
karena Danan gagap baca kartu tersebut. Karena ga sabar, Randy merebut
kartu dari tangan Danan dan membacanya. Seringai mesum langsung muncul
di wajahnya. Tanpa berkata-kata Randy memberikan kartu tersebut ke Vani.
Waaaa
gila looo
pekik Vani sambil melempar kartu tersebut. Isi
kartu tersebut adalah Bila pemilik properti adalah cewek, maka penyewa
memberikan oral selama 2 menit. Bila pemilik properti adalah cowok, maka
penyewa memberikan tits-job selama 2 menit. Terkekeh senang, Randy
mulai melepas celana pendeknya. Sedangkan Vani langsung beringsut mundur
sampe menempel ke dinding.
Van, lo ga fair amat sih. Giliran gue aja, lo manas-manasin si Randy
dan Momo omel si Sasha tapi sambil cengar-cengir. Lo bukannya nolongin
malah bela Randy Vani manyun diserang oleh Sasha. Dengan semangat
membela kemesuman, Momo dan Danan mendekati Vani dari kedua sisi dan
menarik Vani mendekati area permainan. Mendekati Randy yang sudah duduk
di tepi ranjang Sasha dan sudah memelorotkan celana dalamnya sehingga
kontolnya yang tegak mengacung mengangguk-ngangguk seolah
memanggil-manggil Vani. Aaa.. Aaa
Aaa
Ga mau ahh.. Apaan sih kalian
Vani merengek-rengek ketika ditarik oleh Momo dan Danan berlagak ga mau
memenuhi kewajibannya. Akan tetapi, sebenarnya tidak susah-susah amat
menarik Vani untuk mendekati Randy.
Akhirnya Vani bersimpuh di
hadapan kontol eh Randy. Tapi masih memalingkan mukanya yang memerah
dari Randy. Ayo Van, cepat dimulai kata Randy sambil membungkuk dan
menjulurkan tangannya untuk mengangkat t-shirt Vani. Ehh.. kan ga ada
tertulis di kartu gue harus buka baju segala sergah Vani cepat sambil
menahan t-shirt-nya agar tidak terangkat. Gimana caranya lo mo ngasih
tits fuck kalo kaos lo ngalangin balas Randy agak geli. Udahlah Van.
Cuma 2 menit ini. Lagian lo juga demen hihi Sasha ikut nimbrung. Aah..
apaan sih lu Sha rajuk Vani, tapi melonggarkan pegangan pada ujung
t-shirtnya. Akibatnya dengan mudahnya Randy mengangkat t-shirt Vani dan
mengungkap gunungan daging putih di baliknya. Randy, Momo dan Danan
langsung terkesiap dan menahan nafas selama beberapa saat demi melihat
pemandangan indah yang sejak tadi sudah mereka nanti-nantikan: toket
massive Vani.
Tanpa sadar tangan Randy bergerak berusaha menjamah toket Vani. PLAK!
Dengan sukses digampar oleh Vani kedua tangan jahil tersebut. Ga usah
pegang-pegang! kata Vani galak sembil melotot ke Randy. Udah lo duduk
manis aja, yang penting lo dapat boobs job dari gue tambah Vani.
Danan, mulai stopwatch-nya kata Vani lagi tanpa menoleh ke Danan.
Danan membuka pahanya dan sedikit bersandar ke belakang di tahan oleh
kedua tangannya, membuat dirinya senyaman mungkin sebelum 2 menit
kenikmatan yang menjelang. Dibiarkannya Vani menempatkan tubuhnya di
tengah-tengah pahanya, dan menikmati setiap detik mulai bagaimana kedua
tangan Vani memegang kedua bongkah susunya, lalu menjepit kontol Randy
yang tegak berdiri. Ohh. Ssshhhhhh.. desis Randy tidak tertahankan
begitu merasakan himpitan hangat toket Vani pada kontolnya. Vani pun
mulai menggerakkan kedua toketnya naik turun mengocok kontol Randy.
Gerakan kocokannya bervariasi: mulai kocokan di sepanjang batang kontol,
kadang diselingi gerakan menggiling pal-kon selama beberapa detik yang
membuat Randy menggelinjang dan mengangkat-ngangkat pantatnya saking
nikmatnya. Hohh.. Hmmpphhh.. Gilaaa.. Enak banget toket lo Vann..
desah Randy keenakan.
Birahi Randy semakin menggila, apalagi melihat pemandangan toket
besar yang diremas-remas pemiliknya agar bisa menghimpit dan mengocok
kontol Randy dengan maksimal. Randy tidak sadar bahwa Vani mulai
menikmati perannya. Mmmppff.. panas banget ni kontol di toket gue..
bikin tambah horny aja batin si lonte mulai berperang. Akhirnya, Randy
tidak tahan lagi untuk berperilaku anak baik. Kedua tangan Randy
tiba-tiba meraup bongkahan melon putih Vani, lalu meremas dan
menghimpitkannya lebih rapat lagi ke kontolnya. Aehh
pekik Vani
kaget. Ngapain sih lo Raaagghhhh
kata-kata Vani terpotong erangannya
ketika jemari Randy dengan ahlinya menarik dan memilin putingnya yang
sensitif. Tanpa memperdulikan protes Vani, Randy semakin semangat
meremas-remas toket Vani sambil berusaha mengocokkan kontolnya.
Terdorong oleh bobot Randy, badan Vani jadi terlentang di karpet dan
Randy mengangkang di atas Vani.
Ahh.. Randy nakal rengek Vani tanpa bisa berbuat apa-apa. Dengan
buasnya Randy memaju-mundurkan pantatnya, mengocokkan kontolnya di
sela-sela toket Vani yang dicengkram kuat oleh kelima jarinya. Ajrit..
hohh..hoooh.. enak banget Van
tangan gue ga cukup.. ga cukup megang
toket lo.. haahh.. hahh.. nafas Randy ngos-ngosan akibat desakan
birahinya yang makin menggelora.
SLEP SLEP SLEP.. suara gesekan kontol Randy dan toket Vani ditingkahi
ceracau kenikmatan Randy, menutupi suara desah dan erang tertahan Vani
yang sesekali keluar dari sela-sela bibir sensualnya. Remasan dan
rangsangan brutal di kedua toketnya yang untuk kedua kalinya ini
ternyata mulai menjebol pertahanan Vani. Ah.. ahh.. kok gue malah makin
horny siihh
Aduhh.. mana memek ga mau diajak kerja sama, malah jadi
makin gatel.. Huhuhu gue pengen dientot runtuk Vani dalam hati. Maka,
adegan yang tampaknya seperti Randy yang memperkosa toket Vani,
sebenarnya kedua insan ini sama-sama menikmatinya.
Ketika Randy semakin mempercepat
kocokannya karena rasa gatal yang menggelitik dan menggila semakin
terasa di palkonnya. Rasa gatal yang menuntut untuk digesek terus
menerus, Vani juga merasakan rasa gatal yang sama menggila di setiap
centi bibir-bibir memeknya yang mulai basah, membuat CD-nya agak
menjeplak. Andai saja Randy dapat bertahan semenit lagi saja, maka akan
terjadi double orgasm di ruangan tersebut (bayangin lo punya cewe yang
dirangsang toketnya saja bisa keluar).
Tapi, apa daya.. Kontol Randy tidak bisa lagi menahan dorongan kuat
dari pelirnya yang mendesakkan aliran tekanan kenikmatan yang tak
tertahanka. Dan akhirnya.. CROTT.. CROTT.. CROTTT
Hoouuhhhhhh
.
Haaaahhhhhh
Randy melenguh, badannya mengejang dan kesepuluh jarinya
mencengkeram kuat-kuat kedua melon putih Vani ketika dia mencapai
orgasmenya.. Aihhh.. pekik Vani kaget nyaris berbarengan dengan Randy,
ketika semprotan cairan kental sperma Randy mencapai wajahnya.
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Di Bawah ini :
Posted By : 233bet.com
No comments:
Post a Comment