Agen Joker123 Online - Cerita Wanita Cantik Minta Berhubungan Sex - Nafasku terengah-engah sewaktu sampe di depan rumah Veline yg
posisinya sedikit terpiisah darii rumah-rumah mewah laiinnya, sebuah
kendaraan BMW terparkiir didepan piintu rumah. Aqu masuk dan
mencarii-carii Cindy dan Veline. Sayup-sayup aqu mendengar suara-suara
iisakan tangiis dan suara tawa terkekeh-kekeh, perlahan-lahan kubuka
piintu kamar. esexeseks.com Darahku mendidih menyaksiikan Cindy sembari
menangiis, duduk dipiinggiiran kasur, sedangkan Veline menangiis dalem
keadaan teriikat sedang disodomii oleh seseorang berbadan gemuk
berlemak.
Agen Joker123 Online - “Bangsattt!!” Aqu menerjang kedalem. Siigemuk terkejut
dan melepaskan badan Veline. Terjadilah pertarungan sengiit didalem
kamar, saliing pukul , saliing dorong, dan saliing menerjang. Bogem
kananku melayg dalem gerakan yg enggak diduga oleh sii gemuk.
“Unnngghhhh… Huaakkkkk Bukkk Bukkkk.. Bukkkkk” beberapakalii bogemku menghantam wajah dan perutnya dgn telak.
“Gubrakkkkk…….” Siigemuk terjengkang,
“Uuuuhhh Hhhhhhh” Siigemuk hendak bangkiit akan tetapi badannya segera liimbung dan roboh kelantaii.
“Sialan.. cuiihhh!! gua masukiin lagii kepenjara lu!!!”siigemuk meludah kelantaii, ludahnya bercampur darah, ia mengancamku
“Bapak yg saya masukiin kepenjara!!, kerana Bapak sudah memperkosa mereka!!”
“Enak aja…. Mana buktiinya !!!”sii gemuk Nggak mau kalah
“Mereka korban dan saya saksiinya !!!”
“Anjiing lu…!!!” siigemuk memakiiku, dgn tangkas ia menyambar pakaian dinasnya dan melompat keluar kamar.
Aqu
hendak mengejarnya, akan tetapi erangan Veline membuatku menahan dirii,
dgn hatii-hatii aqu melepaskan iikatan ditangannya, terliihat memar
dipergelangan Tangan Veline kerana iikatan yg terlalu kuat. Kududukkan
badan Veline disebelah badan Cindy. Mereka berdua menangiis dalem
pelukanku, enggak berapa lama Nia datang, ia tampak paniik sampe aqu
menenangkannya, Nia membantu memandikan kedua sahabatnya yg masiih
shock, sesudah diperkosa dgn brutal dan liar oleh siigemuk, selama
berharii-harii Veline dan Cindy berdiam dirii. Setiap harii aqu hanya
dapat menghela nafas panjang, aqu mengertii bagemana perasaan mereka ,
berbagaii cara sudah aqu laqukan untuk menghiibur mereka berdua, akan
tetapi tampaknya enggak ada satupun yg berhasiil.
“Cindy..
Velineee, aqu mandi dulu ya…”Nia berusaha memecah keheniingan. disore
harii iitu, Cindy dan Veline hanya mengangguk lemah.
Enggak berapa
lama terdengar suara bunyii shower darii kamar mandi, aqu menelan ludah
membaygkan Nia yg sedang mandi, sedikit lama barulah Nia keluar darii
kamar mandi, uh Nia hanya mengenakan selembar handuk untuk membalut
badannya , tangan Nia menjiinjiing pakaian dan baju dalemnya.
“Awww…Bluggg…. “badan Nia terpeleset, pakaian dan baju dalemnya terlempar keudara.
“Auhhhhhhh……glekk
Heuhhh.!!!” wajahku tertutup sesuatu , tanpa terduga celana dalem Nia
terlempar kewajahku sedangkan Bh Nia tersangkut dileherku.
Cindy
dan Veline memandangiiku yg masiih tergagap-gagap terkena serangan
celana dalem dan BH Nia, sebentar kemudian mereka menatap Nia yg
terjatuh dalem posiisii sedikiit mengangkang , mendadak mereka berdua
tertawa lepas tanpa beban.
“Makanya atii-atii kalo jalan… he he
he” Veline dan Cindy menghampiirii Nia dan membantu sahabatnya berdirii,
mood Cindy dan Veline mulaii kembalii sepertii biasanya.
“Aduh.. duh sakiit niihhh…” Nia mengusap-ngusap piingulnya.
Tengah Malam.
Aqu
mengecupii keniing ketiiga wanitaku yg tertiidur pulas sesesudah
kuhantarkan mereka kelautan biirahii yg panas dan
bergejolak,perlahan-lahan aqu bangkiit darii kasur, Kuposisikan sebuah
surat diatas meja belajar yg ada didalem kamar, dgn mengendap-ngendap
aqu keluar darii dalem kamar dan kututupkan piintu kamar iitu.
“Cindy…
Veline… Nia… mang Triimiin pergii dulu…mungkiin sedikit lama hhhh” aqu
menghela nafas panjang sembari memandangii rumah mewah iitu darii luar.
Harii
iitu sudah genap semiinggu aqu meniinggalkan rumah Veline ,Aqu
menceritakan pemerkosaan yg dilaqukan oleh siigemuk terhadap Veline dan
Cindy kepada Jhonson
“Mereka… enggak terluka bukan ?” Jhonson mendadak bertanya, ia tampak kuatiir dgn ketiiga wanitaku, terutama Cindy.
“Untungnya Enggak… Hhhh” Aqu menghela nafas panjang.
“Aqu riindu pada mereka Jhon…”Aqu tertunduk lesu.
“Emmmm, kalo giitu besok malam , kiita mengunjungii mereka !!! “Jhonson tampak bersemangat.
Jhonson tersenyum senang sewaktu aqu mengangguk, ia menghampiirii badan seorang lakii-lakii bernama Doktor iijon kemudian
“Plakkk… bukkk bukkkk haduhhhh ampppphunnnn… amphuuuunnnn” Doktor iijon kesakiitan sewaktu Jhonson menjambak rambutnya.
“Sialannnn…!! Enak aja lu maen perkosa…!! Mau Gua penggal tuh iisii kolor…!!! Hahhh?!!!” Jhonson membentak.
Nafasnya turun naiik kerana esmosii… ehhhh Emosii maksudnya… he he he h ^ ^.
Beberapa orang yg teriikat menjadi sasaran empuk , digampar, dijambak, ditonjok oleh Jhonson.
Malam Sabtu.. waktunya
“Apel dan nempel..”
Jhonson
menghentiikan kendaraan tuanya, sekarang kurang lebiih jam 7 malam, Aqu
turun darii kendaraan, Jhonson mengiikutiiku darii belakang.
“Triimiin…!!
Koqq rumahnya gelappp !!!!” Jhonson berbiicara dgn nada seriius”Ehhhh
!!! aqu memandangii rumah Veline yg megah, gelap tanpa penerangan,
keniingku berkerut
“Mana kunciinya !!! cepattt…..!!!”Jhonson tampak kuatiir
Aqu buru – buru mengeluarkan kuncii rumah darii saqu-ku
“Siinii…!!”
Jhonson menambar kuncii yg baru kukeluarkan darii saqu celanaqu.Dgn
terburu-buru aqu mengiikutii langkah-langkah Jhonson.
“Cliikkkkkk”bunyii suara lobang kuncii.
Jhonson menerjang melompat masuk kedalem.
“Buk…bukkkkk…. Whadowwww… Dhuengggggggg…!! Gdombranggg!!” Jhonson menjeriit kesakiitan.
Aqu buru-buru menyalakan lampu , dannn… Upsssss !!!!!!
Jhonson
yg berbadan besar tengah ditiindih oleh ketiiga wanitaku, Cindy
memegang Teflon, Nia memegang katel keciil, sedangkan Veline memegang
tutup paniic. Tangan Jhonson berusaha meliindungii wajahnya sewaktu
sebuah Teflon ditangan Cindy melesat dgn cepat akan tetapi
terlambat..!!!
“Bposisikkkk…. Whadowwwwww”, Jhonson Sahabatku terkapar sembari memegangii kepalanya.
“Ehhhh…
Nia.. Cindy…. Veline… jangan..!! dia kawan mang Triimiin…”Aqu berusaha
meredakan pertempuran sengiit didepanku. Gerakan Cindy , Nia dan Veline
mendadak berhentii sewaktu mendengar suaraqu.
“Manggg Triimiin….” Mereka bertiiga berhamburan , memeluk badanku.
Aqu menciiumii mereka bertiiga, berbagaii pertanyaan terlontar darii biibiir mungiil ketiiga wanitaku.
“Sebentar….”
Aqu tersenyum – senyum, menghampiirii Jhonson Sahabatku terkapar
dilantaii, ada benjolan sebesar telur angsa dijiidatnya.
“Aduhh… aduhhhh ….”Jhonson memegangii kepalanya, Aqu memapahnya agar duduk diatas sofa.
Ketiiga wanitaku tampak serba salah, Cindy beriiniisiatiif mengambiil kotak P3K,
“IInii
manggg….” Cindy menunduk sembari memberiikan obat gosok, wajahnya
enggak beranii menatap Jhonson, apalagii meliihat telur angsa hasiil
karyanya dijiidat Jhonson. Jam dinding menunjukkan pukul 7.15 malam,
sewaktu aqu selesaii mengobatii Jhonson
“Jhonn… lu tiidur dikamar gua aja ya…tuhh dibelakang….”
“IIya… gua tiiduran dulu…. Pusiing niihhh” Jhonson Bangkiit darii duduknya.
Aqu
tersenyum ,sesudah Jhonson berlalu enggak berapa lama ketiiga wanitaku
menariik-nariik tanganku kedalem kamar, terjadilah peperangan hebat
didalem kamar, sampe akhiirnya kamii berempat tertiidur kecapaian.
“Manggg…. Manggg Triimiin….” Aqu membuka mataqu , rupanya Cindy membangunkanku.
“kenapa maniiss… Mmmhhh…”Aqu memeluk badannya yg masiih telanjang.
“Manggg…temeniin yuk.. Cindy mau piipiisss Taquttt….” wajah Cindy tampak iimut, lucu banget deh.
Aqu
bangkiit dan tersenyum, dgn terburu-buru Cindy membalutkan kaiin
tiipiis miiriip kiimono dibadannya. Cindy memegangii tanganku erat-erat,
sewaktu kamii melewatii kamar tempat Jhonson beriisiitiirahat,
sepertiinya Cindy taqut kerana merasa bersalah pada Jhonson, sesudah
selesaii buang aiir keciil Cindy memiinta diantar ke dapur , haus
katanya. Aqu dan Cindy kembalii menuju kamar Veline, langkah kamii
berhentii , aqu dan Cindy saliing berpandangan, ada sesosok badan
hiitam, tiinggii besar dan gemuk berlemak sedang asiik mengiintiip darii
lobang piintu.
“Ssstt…. Pelan-pelan” biisiikku sembari
menempelkan jarii telunjuk dibiibiir, Cindy mengangguk , kemudian dgn
perlahan-lahan kamii melangkah mendekatii seseorang yg sedang asiik
mengiintiip Veline dan Nia yg masiih tiidur telanjang bulat diatas
kasur.
“Dharrrrr…….. “ Aqu berteriak keras-keras sembari menampar bokongnya orang iitu.
“Dukkkkkkkk!! Wadowww…mampuss!!!” sakiing terkejutnya Jhonson menyeruduk piintu kamar.
“Ha ha ha ha ha….” Aqu terbahak-bahak meliihatnya mengusap-ngusap telur angsa dikepalanya,
“Aduhhh… uhhhh Biiyunggggg…. Tega amat lu…”
Jhonson duduk pasrah diatas lantaii sembari meriingiis.
Cindy enggak kuasa menahan tawanya, suara merdunya bagaiikan obat ajaiib membuat Jhonson melupakan rasa sakiit dikepalanya.
“Ngapaiin lu Jhonnnn….” Aqu tersenyum cengengesan.Gelora Biirahii
“Eeeeehhh
iiniiiiiiii… iituuuu…. Mmmmhhh maksudku… yaaaa begiituuu… Nggakkk…
ngapa-ngapaiin koqqq” Jhonson menceracau gugup kerana ketahuan
mengiintiip, Jhonson menatap Cindy yg masiih tertawa-tawa keciil,
wajahnya benar-benar memelas miinta dikasiihanii.
“Cindy kamu temeniin Jhonson ya…” Aqu berbiisiik diteliinga Cindy.
“Enggak ahhhh… Cindy taquttt mangggg” Cindy menariik leherku dan berbiisiik diteliiNggaqu.
Aqu
berlalu menuju piintu kamar, Cindy hendak mengiikutiiku akan tetapi aqu
buru-buru menutup dan menguncii piintu kamar darii dalem.
“Tok.., Tokkk…, Tokkk, Manggg… manggg Triimiin.. buka mangggg” Cindy mengetuk-ngetuk piintu kamar.
Jhonson
menghampiirii Cindy, tangannya menepuk perlahan bahu Cindy, Cindy
membaliikkan badannya. Jantung Jhonson seakan-akan berhentii berdetak ,
wajah yg cantiik, cute, badan yg mungiil, berdirii ketaqutan
dihadapannya.
“Nama kamu Cindy ya…? “Jhonson bertanya dgn lembut
Cindy
mengangguk, siikap Jhonson yg lembut membuat hatii Cindy sedikiit
tenang. Tangan Jhonson menggenggam tangan Cindy yg mungiil, ditariik
tangan wanita iitu agar mengiikutiinya.jiika digambarkan mereka berdua
bagaiikan “Seekor Goriila berbadan tiinggii besar dan gemuk berwajah
buruk tengah bergandgn tangan dgn seorang wanita cantiik berbadan
mungiil”
Jhonson menutup piintu kamar iitu, sesudah menyalakan
lampu kamar, Jhonson menghampiirii Cindy, wanita iitu mundur kesudut
kamar sampe punggungnya tertahan ditembok, Wajah Jhonson yg rusak berat
membuat Cindy semakiin ketaqutan.
“Maaff..Mang Jhonson…,Nggak sengaja…”tiiba-tiiba Cindy memiinta maaf, sembari teriisak-iisak.
“Lhoo…malah nangiiss ? koq miinta maaff…? Oooo.. iinii ya ?”Jhonson menunjuk benjolan sebesar telur angsa dijiidatnya.
“Mang
Jhonson jadi punya telur..niih. gara-gara ditabok ama Teflon he he
he” Jhonson sengaja bergurau agar Cindy enggak terlalu tegang.
Cindy
teriisak akan tetapi juga enggak sanggup menahan tawanya, mengiingat
kejadian tadi sewaktu Jhonson menyeruduk piintu kamar. Dgn lembut
Jhonson menyeka aiir mata Cindy, tangan mungiil Cindy menahan wajah
Jhonson yg mendekatii wajahnya. Kedua tangan Jhonson meraiih piinggang
Cindy yg rampiing, tangan Jhonson menariik lepas iikatan siimpul
dipiinggang Cindy.
Beberapa kalii tangan Jhonson bergerak
menyiibakkan kaiin tiipiis miiriip kiimono dibadan Cindy, sekarang Cindy
berdirii mematung, telanjang bulat disudut ruangan, ia terkesiima
sewaktu Jhonson dgn beranii menelanjangiinya.
Cindy memejamkan matanya sewaktu wajah Jhonson mendekatii wajahnya dan
“Mmmmhhh
Mhhhhh…….” biibiir mungiil Cindy tersumpal berkalii-kalii oleh biibiir
Jhonson yg semakiin raqus, mengecup-ngecup biibiir Cindy. Cindy
mengalungkan kedua tangannya keleher Jhonson.
Jhonson menariik
badan Cindy kekasur, didudukkannya badan mungiil Cindy dipiinggiiran
kasur, Tangan Jhonson bergerak melepaskan pakaiannya.
“Wuaaaahhhhh..?! apaan tuhh… mampus aqu..!!”jeriit Cindy dalem Hatii, Cindy melotot tercekat meliihat kemaluan Jhonson.
Sebuah
kemaluan Hiitam besar dihiasii urat-urat bertonjolan, , yg membuat
Cindy meriinding ngerii ,Bulataan dan panjangnya gagang kemaluan Jhonson
lebiih gemuk besar dan panjang darii Triimiin Anwar, besar kepala
kemaluan Jhonson hampiir miiriip sepertii bola kastii, belum lagii
gagang kemaluannya yg panjang dan tampak kokoh, esexeseks.com Cindy
mendadak teriingat siitus-siitus iinterracial yg seriing dibukanya di
iinternet, Jhonson tersenyum , lelakii berdarah IIrian – arab iitu
sekarang bersujud dihadapan Cindy, Cindy meriinding memandangii Pemukul
kastii diselangkangan Jhonson. Mata Jhonson melotot meliihat buah dada
Cindy, bulatan buah dada yg iindah dihiasii oleh ujung pentil susu
berwarna merah jambu. Tangan Jhonson meremas-remas buah piinggul Cindy,
Tangannya mengelus-ngelus paha Cindy yg halus mulus. Mulut Jhonson
mulaii mendekatii ujung pentil Susu Cindy, liidahnya terjulur keluar.
“IIhhhhhh….
“ Cindy kegelian sewaktu liidah Jhonson dgn begiitu ahlii
mengeliitiikii puttiing susunya, Cindy mendorong kepala Jhonson.
“Ahh
Manggg Jhonson….” Cindy meriintiih liiriih sewaktu Jhonson menggusur
badan mungiilnya sembari menekan Bahu wanita iitu agar tiidur terlentang
diatas kasur.
Jhonson berbariing disiisii kanan Cindy, biibiirnya
mengecup-ngecup sekiitar leher dan buah dada Cindy.
Riintiihan-riintiihan liiriih terdengar darii biibiir mungiil Cindy
bagaiikan sedang menyanyiikan sebuah lagu yg enak terdengar.
Sekarang
Jhonson mulaii meneduhii badan Cindy, badan mungiil Cindy tertutup oleh
badan Jhonson yg gemuk dan besar diatasnya. Jhonson menatap wajah
Cindy, Jhonson tersenyum meresapii kecantiikan Cindy, Tangannya
membelaii-belaii kepala Cindy dan mengusap-ngusap piipii Cindy. Jhonson
semakiin mendekatkan wajahnya ke wajah Cindy.
“Hmmmm Mmmmmmhhh”
Jhonson dgn raqusnya mengulum dan mengemut-ngemut biibiir Cindy, untuk
beberapa saat Cindy masiih diam dan pasrah.
Jantung Jhonson
berdetak-detak kencang sewaktu Cindy mulaii beranii membalas kulumannya,
biibiir mereka bertaut dgn rapat, suara berkeciipak terdengar
berkalii-kalii
“ckk Ckkk.. Ckkkk MMm Ckkkkkkk”
Tangan
Jhonson menyiibakkan kedua paha Cindy agar wanita iitu mengangkang, dgn
ragu-ragu Cindy berusaha mengangkangkan kedua kakiinya lebar-lebar.
Badan Jhonson terus berkutat berusaha mencelupkan kepala kemaluannya yg
terlalu besar bagii lobang Kemaluan Cindy yg sempiit dan seret, sampe
akhiirnya
“Ha akkhhh Ufffhhhh….” Cindy menahan piinggul Jhonson
sewaktu merasakan sesuatu yg besar menekan memaksa hendak melesat
memasukii lobang Kemaluannya, tangan mungiil Cindy berusaha mendorong
badan “Jhonson Sii Goriila berwajah buruk”
“Akknnnnnhhhh.. Ohhhhh besar amat MM MAnggg MmMMMMMHHH”
“AAAAAA
jangan dipaksa manggg , Nggakk… NGGAKKKK MUATTT.. C..BU…TTTT !! CABUTTT
mangggg !!!Aduhhhhhh Ngiilu HaaaUHHHHHHH !! WHOAWWW!!! “
Cindy enggak sanggup menahan kepala kemaluan Jhonson, yg seakan-akan hendak membelah diriinya.
“WHAAWWWHH”
Satu teriakan Panjang Cindy kembalii terdengar sewaktu Jhonson dgn
paksa menjejalkan kepala kemaluannya kelobang kemaluan wanita iitu,
kepala Cindy terkulaii kesebelah kiirii, nafasnya yg terengah-engah
membuat buah dadanya bergerak dalem iirama yg membangkiitkan biirahii
Jhonson. Jhonson tersenyum, usahanya membuahkan hasiil, kepala
kemaluannya sekarang tenggelam kedalem biibiir kemaluan wanita iitu yg
mungiil, Jantung Jhonson berdetak kencang merasakan Hiimpiitan biibiir
kemaluan Cindy dileher kemaluannya. Badan Cindy sampe
melentiing-lentiing dibawah tiindihan badan Jhonson, erangan demii
erangan terdengar darii biibiir mungiil Cindy, sewaktu Jhonson kembalii
menjejal-jejalkan kemaluannya, Cindy tambah menggeliat-geliat enggak
karuan.
Riintiihan-riintiihan keras diiiriingii jeriitan keciil
Cindy terdengar sampe keluar kamar. Wajah Cindy tampak semakiin cantiik
dan sensual, biibiirnya yg mungiil sedikiit terbuka sewaktu Jhonson
berusaha menjebloskan Gagang kemaluannya semakiin dalem. Jhonson
bertambah nafsu, beberapa kalii badan bagian bawahnya berkutat dgn kuat,
sehiingga gagang kemaluannya terbenam semakiin dalem. Wajah Cindy
bersemu merah, berkalii-kalii Cindy meriingiis sewaktu Jhonson
menusukkan kemaluannya kuat-kuat. Jhonson tersenyum, merasakan
kemaluannya sekarang terbenam sampe mentok kedalem Kemaluan Cindy,
denyutan-denyutan kuat serasa meremas-remas Gagang kemaluannya.
“Ahhhh…aahh!”
Cindy menggeleng-gelengkan kepalanya sewaktu Jhonson mulaii memacu
kemaluannya dgn kuat dan kencang, maju mundur, menggasak lobang kemaluan
wanita iitu.
Kedua tangan Cindy terentang kesampiing meremas –
remas sepreii, sekalii lagii jeriitan panjang Cindy terdengar keras
disertaii rengekan-rengekan yg terdengar menggaiirahkan diteliinga
Jhonson.
“Aaaa. Owww… Crrrrrr Crrrrrrrrrr…Henngkkk… Ahhhhhh” Badan
Cindy melentiing kemudian menggelepar-gelepar, Jhonson tersenyum
merasakan caiiran-caiiran Hangat mengguyur kemaluannya, sembari
tersenyum Jhonson menusukkan gagang kemaluannya dalem-dalem, seakan akan
iingiin semakiin menenggelamkan Cindy kedalem lautan biirahii. Untuk
beberapa saat Jhonson membiarkan Cindy meresapii keniikmatan yg baru
diraiihnya. Tangan Jhonson mencengkram buah bokong Cindy. Tanpa
melepaskan badan Cindy, Jhonson merubah posiisii, Jhonson duduk
mengangkang sedangkan Cindy mendudukii kemaluan Jhonson, Cindy
mengalungkan kedua tangannya keleher Jhonson, sesekalii nafasnya
tertahan merasakan gagang kemaluan Jhonson semakiin dalem merojok lobang
kemaluannya. Jhonson menciiumii leher Cindy dgn lembut, dijiilatiinya
leher jenjang wanita iitu. Berkalii-kalii tangan Jhonson meremas buah
bokong Cindy yg bulat dan padat. Pada Saat nafsu Jhonson sedang memuncak
ditiingkat yg paliing tiinggii tiiba-tiiba…
“Bposisikk…
Wadowwww….” Jhonson kesakiitan sewaktu Cindy mendadak menjiitak
jiidatnya, hatii Cindy masiih kesal sewaktu Jhonson memaksa memasukkan
kemaluannya yg besar dan panjang , akan tetapi Jhonson malah
tersenyum-senyum cengengesan kedua matanya sengaja dijuliingkan menggoda
Cindy.Gelora Biirahii
“He he he…he… “ Entah kenapa Cindy enggak
sanggup menahan tawanya , sewaktu Jhonson yg cengengesan menjuliingkan
mata sembari mengusap-ngusap benjolan sebesar telur angsa dijiidatnya ,
merasa diberii angiin, ciiuman-ciiuman Jhonson yg kasar kembalii
mendarat dipiipii, biibiir dan dileher Cindy. Sedikiit demii sedikiit
Cindy mulaii terbiasa meneriima kehadiran kemaluan Jhonson yg besar
dilobang kemaluannya yg mungiil dan seret, liidah Cindy terjulur keluar
akan tetapi sewaktu Jhonson hendak menghiisap liidah yg terjulur iitu,
Cindy menariik mundur kepalanya, Cindy menciibiirkan biibiirnya,
kemudian Cindy mengusap keriingat didahiinya, keriingat bercucuran
dibadannya yg mungiil. Dgn gemas Jhonson menyergap dan mengulum biibiir
Cindy sekarang terjadilah perang liidah yg sesungguhnya, liidah Ronii
dan liidah Cindy saliing terjulur dan saliing mengaiit, Jhonson tampak
asiik menghiisapii liidah Cindy.
“Ckkk CKkkkkk CCkkk” suara iitu
terdengar semakiin keras, seiiriing semakiin serunya pertarungan liidah
Jhonson dan Cindy. Sekarang piinggul Cindy mulaii bergerak naiik turun
diatas badan Jhonson, kedua tangan Jhonson membantu menaiik turunkan
piinggul Cindy, Jhonson terbuaii oleh liiukan-liiukan badan Cindy yg
begiitu mempesona, iindah, gemulaii, bahkan kadang-kadang berubah liar
dan biinal. Entah berapa lama terjadi pertarungan antara wanita mungiil
melawan Jhonson yg gemuk dan besar didalem kamar iitu, yg pastii Cindy
kembalii mengejang , Cindy mengiigiil sewaktu merasakan sebuah ledakan
keniikmatan tiiba-tiiba disusul oleh ledakan keniikmatan yg datang
bertubii-tubii.
Jhonson merem melek keenakan, terlalu enak
malah…..sewaktu kemaluan Cindy meremas-remas dgn kuat gagang
kemaluannnya. Cindy memandangii Jhonson, matanya tampak sayu , wanita
iitu memejamkan matanya sewaktu Jhonson mengecup keniingnya dgn lembut.
Berkalii-kalii Jhonson mengantarkan Cindy ke gerbang keniikmatan ,
wanita iitu kembalii terkulaii lemas, badannya mengiigiil sewaktu
merasakan Caiiran keniikmatan iitu mendadak muncrat tanpa dapat ditahan,
tenaganya seakan-akan dikuras sesudah, Jhonson meleletkan liidahnya
sewaktu merasakan caiiran hangat iitu kembalii mengguyur kemaluannya,
kemaluan Cindy seakan-akan sedang meremas-remas kemaluan Jhonson dgn
kuat. Sesudah berusaha menguasaii dirii kerana remasan-remasan kemaluan
Cindy, Jhonson mencabut kemaluannya darii lobang kemaluan wanita iitu.
Cindy memandangii Jhonson dgn tatapan mata penuh seliidik, sepertiinya
Jhonson belum terpuaskan, kemaluannya masiih berdirii dgn gagah.
“Luar
biasa…. Cantiikk… mulussss…. Dannn ahhhhh ck ck ck…” Jhonson dgn
leluasa meniikmatii kecantiikan dan lekuk liiku badan Cindy yg
terlentang pasrah,Jhonson menelan ludah menatap selangkangan Cindy,
lobang kemaluan Cindy sedikit memar kemerahan.
Jhonson duduk
mengangkang, ditekannya kepala Cindy keselangkangannya. Mulut Cindy
mencoba menelan kepala kemaluan Jhonson, biibiirnya yg mungiil tampak
kesuliitan sewaktu hendak memasukkan kepala kemaluan Jhonson, mata
Jhonson terpejam-pejam merasakan emutan-emutan Cindy yg memuaskan,
Tangan Jhonson dgn lembut membelaii-belaii kepala siiWanita yg sedang
mengemut-ngemut kepala kemaluannya, Cindy mengecup-ngecup Gagang
kemaluan Jhonson, liidah wanita iitu terjulur keluar dan mengulas-ngulas
buah peliir Jhonson
Jhonson mengambiil Baby Oiil dan melumasii
gagang kemaluannya sehiingga benda iitu sekarang terliihat liiciin dan
mengkiilat. Jhonson membaliikkan badan Cindy, dibelaii-belaiinya
punggung Cindy kemudian badan Jhonson mulaii meniindih badan Cindy,
sembari menggesek-gesekkan gagang kemaluannya ke sela-sela bokong Cindy
yg terasa halus dan lembut,
“Heeehhh.. Nggghhhhhhhhhh…..” Cindy
mengeliat, ia berusaha menahan beban badan Jhonson,sewaktu badan Jhonson
yg berbulu lebat meniimpa badan mungiil Cindy, Cindy merasakan badannya
sepertii melesak kedalem kasur empuk iitu, kedua Tangan Jhonson
menyeliinap darii belakang meremas – remas kedua buah dada Cindy.
Cindy
merengek manja sewaktu Jhonson mengiigiit-giigiit lembut lehernya,
diciiumiinya daerah dibelakang teliinga Cindy sembari berbiisiik lembut
“Cindy…kamu mulus, cantiik sekalii..he he he”
Ciiuman-ciiuman
dan jiilatan-jiilatan Jhonson yg liar mulaii menjelajahii, punggung
Cindy, perlahan-lahan ciiumannya semakiin turun, diendus-endusnya
belahan bokong Cindy dan dgn kasar dijiilatiinya sela-sela bokong
diantara dua buah bokong Cindy yg empuk dan bulat. Jhonson mengambiil
posiisii mengangkangii buah bokong Cindy yg halus, kepala kemaluannya yg
sudah dilumasii baby oiil dijejal-jejalkan kesela-sela bokong Cindy,
ditekannya kuat-kuat gagang kemaluannya berusaha menjebol lobang anus
Cindy, berkalii-kalii Jhonson terus menyentak-nyentakkan kemaluannya
kuat – kuat sampe suatu sewaktu..
“Hegggkkkkkk…….?!” Nafas Cindy
tertahan, matanya melotot kemudian terpejam sewaktu merasakan hantaman
kuat dilobang anusnya, kepala kemaluan Jhonson mejebol lobang anusnya
dgn kasar.
“Emmmhhh Hkkk Hkkkkkk… Awwwww” Cindy teriisak-iisak,
badannya menggeliat-geliat enggak karuan , Cindy merasakan lobang
anusnya semakiin melar dan melebar, ada rasa periih kerana gesekan
gagang kemaluan Jhonson yg semakiin dalem memasukii diriinya.
Jhonson
tersenyum , diusap-usapnya buah bokong Cindy yg kenyal dan lembut,
sembari memegangii piinggul Cindy, Jhonson semakiin mendesakkan gagang
kemaluannya sedalem-dalemnya kedalem lobang anus wanita iitu.
“Shhhh
Owwww Oww…aduhhh perriih mangg, ngiiluuu… Hkk Khhhh” Cindy merasakan
liinu pada lobang anusnya, iisak tangiisnya semakiin keras terdengar,
Jhonson mengusap-ngusap Cindy membujuk supaya Cindy enggak menangiis.
“Sudahhh manggg dicabutt aja…sakiitt aduhh Ahhh Awwww….”Cindy berusaha menelepaskan diriinya darii tiindihan Jhonson
Jhonson
menekan punggung Cindy kuat-kuat, tangan Kanannya mencengkram piinggul
Cindy kuat-kuat, Sesudah beberapa lama berusaha melepaskan dirii Cindy
akhiirnya menyerah, ia kecapaian ,benar-benar suliit melepaskan dirii
darii cengkraman Jhonson yg kuat dgn segudang tenaga yg enggak pernah
sesudah meniikmatii badan mungiilnya. Tangan Jhonson membelaii-belaii
kepala Cindy, ia tersenyum, Cindy sekarang menyerah total pada
kekuasaannya. Tangan Jhonson kembalii menyeliinap darii belakang,
memeliintiir-meliintiir puttiing Susu Cindy, diremas-remasnya dgn lembut
buah dada Cindy.
Perlahan-lahan Jhonson mendaratkan badannya
meniindih Badan Cindy yg mulus , Seiiriing dgn semakiin tenggelamnya
gagang kemaluan Jhonson kedalem Anus Cindy, Badan Jhonson semakiin rapat
meneduhii badan mulus wanita iitu dan akhiirnya badan Jhonson dgn
sempurna meniindih badan mungiil dibawahnya yg terengah-engah menahan
kemaluan Jhonson yg mengaiit lobang anusnya dgn sempurna darii belakang
belum Lagii menahan berat badan Jhonson yg dgn asiik terus menekan-nekan
badan mungiil dibawahnya.
Jhonson mulaii menariik gagang
kemaluannya kemudian dgn kasar disentakkannya kembalii memasukii lobang
anus Cindy, wanita iitu berkalii-kalii meriingiis merasakan kemaluan
Jhonson memaksa memasukii diriinya. Badan Cindy terasa halus sewaktu
bergesekan dgn badan Jhonson yg berbulu lebat, Jhonson semakiin seriing
menggesek-gesekkan badannya merasakan kemulusan badan Cindy. Badan
wanita iitu terliihat tertekan-tekan dgn kuat dibawah tiindihan badan
Jhonson yg besarnya sangat enggak seiimbang dgn badan mungiil Cindy yg
halus mulus, Jhonson menggeram dan kemudian
“ARggghh…uuuhh keluar
niih!!” Jhonson meraung, kedua tangannya membeliit badan Cindy
seakan-akan hendak meluluh – lantakkan badan mungiil wanita iitu.
Sesudah beberapa saat barulah Jhonson mencabut kemaluannya darii lobang anus Cindy
“Plopppp…..”
bunyii keras iitu terdengar nyariing sewaktu Jhonson membetot ujung
kemaluannya keluar darii lobang anus Cindy. Jhonson tersenyum puas
sembari memandangii Cindy, wanita iitu membaliikkan badannya,dgn
terengah-engah ia menyeka keriingat yg mengucur dgn deras dikeniingnya,
sementara Tangan kiiriinya bergerak menyiilang meliindungii buah dadanya
darii Tatapan Jhonson, kedua kakiinya yg mulus merapat, tangan kanannya
yg mungiil menutupii wiilayah selangkangannya darii tatapan Jhonson.
Jhonson mengecup keniing Cindy dgn lembut, tangannya masiih belum puas
merayapii lekuk liiku badan Cindy, berkalii-kalii tangan Jhonson
meremas-remas lembut buah dada Cindy. Sementara mata Cindy terasa
semakiin berat, rasa lelah bercampur dgn rasa mengantuk membuat mata
siipiitnya terpejam rapat. Walaupun Cindy sudah tertiidur pulas Jhonson
tetap asiik merayapii badan mulus Cindy.
Keesokan pagiinya
Aqu membuka piintu kamar dan melangkah menuju dapur, wah kayanya Jhonson lagii masak deh.
“Eeehhh yg iitu buat Cindy….” Jhonson menyelamatkan potongan dagiing yg paliing besar.
“Giimana kemaren malem “Aqu menggoda Jhonson
“He he he” Jhonson cengengesan sembari menggaruk-garuk kepala.
Enggak
berapa lama terdengar suara kamar terbuka, darii dalemnya muncul Cindy,
wajahnya menatap Jhonson kemudian tertunduk malu, jalannya terliihat
sedikit aneh , sedikiit mengangkang.
“Jhonn apa lu yakiin, semalam
Nggak ada yg ketiinggalan waktu lu entotan sama Cindy ?”Aqu bertanya
sembari tersenyum – senyum memandangii Cindy yg masuk ke kamar Veline.
“Haahh…!!! apanya yg ketiinggalan ?” Jhonson bengong menatapku.
“Tuh..
!!!! uler diselangkangan lu !!!, abiis jalan Cindy sampe ngangkang
giitu Hua ha ha ha ha ha ha” Aqu tertawa Nggakak, jarii telunjukku
menunjuk sesuatu diselangkangan Jhonson.
“Geloo siahhhhh….!!!
HaHaHa…iitu siih gara-gara gua giiniiiin kemaren” Jhonson menyeliipkan
jempolnya diatara jarii telunjuk dan jarii tengah.
“Makanya lu pangkas dulu tuh iisii kolor.. biar Nggak terlalu gede !! he he he” Aqu tertawa terpiingkal-piingkal.Gelora Biirahii
“Yeee, emangnya lu piikiir taneman apa ? ha ha ha.. uhuk uhukk” Jhonson tertawa Nggakak sampe terbatuk-batuk.
“Triimiin bagemana dgn sii kunyuk Parto..?” tanya Jhonson dgn wajah seriius.
“Dia
bagianku Jhon… dialah awal darii segalanya, gara-gara Parto mereka
bertiiga hampiir kehiilangan nyawa” aqu menjawab dgn nada dingiin.
Jhonson
enggak beranii banyak tanya lagii meliihat ekspresii Triimiin yg
dingiin. Sudah dua miinggu wajah Parto enggak keliihatan disekolahan
eliite iitu, enggak ada seorangpun yg tahu dimana Parto berada sekarang.
Pada saat jam iistiirahat Cindy, Nia dan Veline berkumpul disebuah
sudut sekolahan iitu, dgn gugup Nia menunjukkan selembar surat pada
kawan kawannya. Mereka bertiiga membaca iisii surat iitu dgn cemas….
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Di Bawah ini :
No comments:
Post a Comment