Bandar Judi Ayam - Pengalamanku Pesta Seks dengan Wanita PSK Langganan - Berpesta seks di sebuah villa dengan
para wanita psk cantik langganan dengan judul ” Pengalamanku Pesta Seks
dengan Wanita PSK Langganan ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat
meningkatkan libido seks, selamat menikmati.
Saya sangat dekat pada mereka dan tdk ada
batas untuk jarak antara atasan dengan bawahan. Merekapun sangat
menghormati saya dan sebaliknya. Pernah saya mengajak mereka untuk
berlibur dan saya mentraktir mereka. Mereka sangat girang karena ini
bukan pertama kalinya diajak liburan.
Ketika itu saya mengajak mereka berlibur
ke daerah Puncak Cipanas, saya menyuruh Giman untuk mengarahkan
kendaraan ke daerah Sanggabuana. Giman menuruti perintah saya dan
mobilpun diarahkan. Ketika sdh dekat saya arahkan kendaraan belok kiri
setelah kantor salah satu Bank Pemerintah. Jam menunjukkan pukul 20. 00
wib.
Ketika memasuki daerah tersebut ada
beberapa orang mengejar mobil kami dan ada yang lompat kebagian belakang
untuk ikut dengan kami. saya suruh Giman untuk menghentikan mobil dan
Rony turun untuk menegurnya.
Rupanya orang-orang tersebut adalah
penghubung beberapa wanita PSK sekitar. Orang-orang tersebut turun dan
meninggalkan kami, kami melanjutkan perjalanan untuk menelusuri
lorong/gang untuk menuju tempat mangkalnya para wanita PSK yang sdh
terkenal tersebut.
Setibanya disana kami disambut oleh
seorang wanita PSK yang rupanya telah mengenali mobil kami dan Dia masuk
kedalam mobil. Sebut saja wanita PSK tersebut bernama Tiara, Tiara
langsung mencium pipi saya karena sdh kenal. Giman dan Rony tersenyum
melihat hal tersebut. “Kenapa pada senyum. ” tanyaku pada mereka.
“Ach. Nggak kok Pak. ” jawab mereka
berbarengan. “Kenalin ini Tiara. ” kataku lagi. “Tiara. ” Tiara
mengulurkan tangannya. “Kalian pada mau nggak. ” tanyaku lagi pada
mereka. “Malu Pak. ” jawab Giman. “Kenapa mesti malu, kan ada saya. ”
hiburku lagi. “Nggak punya anu Pak. ” jawab Rony sambil jari jempol dan
telujuknya digesekkan. “Tenang aja. saya yang traktir. ” jawabku.
“Pilih sana. Semuanya Ok. Kok ” kataku
lagi. “Pilih Mas. Mumpung masih agak siang. ” suruh Tiara. Giman dan
Rony turun dari mobil dan pergi kerumah dimana Tiara dan teman-temannya
ngumpul, Tiarapun mendampingi mereka sedangkan saya menunggu dimobil.
“Disini terjamin dech Mas. ” kata Tiara
memberi garansi. “Saya pilih yang ini. ” kata Giman sambil menunjuk
salah satu wanita PSK. Tiara pun memanggil Ranita dan langsung
diperkenalkan kepada Giman. “Saya pilih yang itu. ” Ronypun nggak mau
kalah.
Tiara memanggil Tuty dan langsung
diperkenalkan kepada Rony. Setelah menemukan pasangan masing-masing,
mereka kembali ke mobil. Mobil Kijang kapsul kamipun pergi meninggalkan
lokasi dan menuju kevilla yang biasa saya pakai untuk liburan bersama
Tiara, Villa tersebut cukup luas dan besar karena mempunyai 4 kamar
tidur dan semuanya ada kamar mandinya didalam. saya menempati kamar
tidur utama yang berukuran cukup luas.
Sebelum menempati kamar masing-masing,
kami berkumpul diruang tengah untuk menikmati bekal yang kami bawa dari
Jakarta beramai-ramai sambil minum-minum beer dan beberapa minuman
beralkohol cukup tinggi seperti Vodca dan Beefeater yang harum seperti
parfume. Setelah mereka kelihatan sdh pada mulai pening, saya suruh
mereka memasuki kamar masing-masing dan Merekapun pergi meninggalkan
saya dan Tiara yang masih asyik menikmati minuman.
Rupanya Tiara sdh agak mabuk dan
bicaranya sdh ngawur, saya bawa Tiara ke kamar dan saya rebahkan
ditempat tidur. Tiara menarik saya untuk menemaninya tidur, Tiara
langsung meraih ikat pinggangku dan langsung memerosoti celanaku. “Hallo
Babby. ” Salamnya ketika melihat kemaluanku menyembul keluar dari
sarangnya.
Tiara langsung mengulumnya dengan ganas
dan rakus, karena sdh kangen merasakan sodokkan dari kemaluanku ini.
Sayapun melepaskan baju yang belum sempat dilepaskan oleh Tiara, karena
sdh nafsu ingin melahap kemaluanku. “Hmm. Chayaang. ” gumamnya sambil
terus mengulum kemaluan saya.
Saya tarik rambutnya perlahan dan saya
suruh Tiara untuk melepaskan pakaiannya. Tiarapun langsung melepaskan
pakaiannya sampai benar-benar polos alias bugil. Tiara berdiri diatas
saya sambil menari-nari erotis serta mengusap-usap bibir vaginanya yang
merah merekah, saya hanya tersenyum melihat tingkah lakunya yang lucu.
Tiara secara perlahan-lahan mendekatkan
bibir vaginanya kekemaluan saya sambil menari-nari dan digesek-gesekkan
vaginanya sehingga membuat kemaluanku tegang. Melihat kemaluanku sdh
tegak lurus tepat dibibir vaginanya, Tiara langsung menghujamkan agar
kemaluan saya memasukki lubang vaginanya.
Tetapi kemaluanku tdk mau masuk juga
karena lubang vaginnya sempit. Akhirnya Tiara merebahkan diri sambil
mengangkangkan kedua pahanya agar vaginanya terbuka lebar dan saya
disuruhnya untuk mengambil posisi menindihnya dari atas.
Saya mengarahkan kemaluan saya tepat
dibibir vaginanya dan masih tdk bisa masuk juga, maka dengan secara
paksa saya tekan kepala kemaluan saya dengan jari agar dapat memasukki
lubang kemaluannya dan akhirnya masuk juga. “Ouuchh. Sakit. Aa’. ” desah
Tiara dengan kebiasaan memanggilku Aa’. “Habisnya peret sichh. ” kataku
pelan.
Saya menekan terus kemaluan saya dan
masuklah semua sampai dalam dan saya masih membiarkan kemaluan saya
terbenam tanpa melakukan reaksi apa-apa, saya hanya melakukan ciuman
bibir dengan bersemangat Tiara mengulum bibir saya serta memeluk
pinggang saya agar kemaluan saya menekan lebih dalam lagi. “Hemm. Emm. ”
suaranya pelan sambil terus mengulum bibir saya. Saya mulai melakukan
goyangan turun naik ketika Tiara memulai menggoyang pinggulnya kekiri
dan kanan.Tiara semakin menggila goyangannya ketika sdh mencapai orgasmenya
yang pertama dan himpitan vaginanya semakin menyempit dan licin setelah
cairan kenikmatan mulai membasahi lubang vaginanya. “Aa’. Tiaraa. Nggak.
Kuaatt. ” desahnya panjang.
Kali ini saya ingin menceritakan
pengalaman saya beberapa tahun yang lalu, ketika itu saya masih aktif
bekerja pada sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Saya bekerja mempunyai
kedudukan yang cukup lumayan dan berpenghasilan lumayan pula. Saya
bekerja mendapat antar jemput dan dikawal oleh seorang Satpam kantor.
Sebut saja Sopir saya bernama Giman dan Satpam saya bernama Rony.
Saya sangat dekat pada mereka dan tdk ada
batas untuk jarak antara atasan dengan bawahan. Merekapun sangat
menghormati saya dan sebaliknya. Pernah saya mengajak mereka untuk
berlibur dan saya mentraktir mereka. Mereka sangat girang karena ini
bukan pertama kalinya diajak liburan.
Ketika itu saya mengajak mereka berlibur
ke daerah Puncak Cipanas, saya menyuruh Giman untuk mengarahkan
kendaraan ke daerah Sanggabuana. Giman menuruti perintah saya dan
mobilpun diarahkan. Ketika sdh dekat saya arahkan kendaraan belok kiri
setelah kantor salah satu Bank Pemerintah. Jam menunjukkan pukul 20. 00
wib.
Ketika memasuki daerah tersebut ada
beberapa orang mengejar mobil kami dan ada yang lompat kebagian belakang
untuk ikut dengan kami. saya suruh Giman untuk menghentikan mobil dan
Rony turun untuk menegurnya.
Rupanya orang-orang tersebut adalah
penghubung beberapa wanita PSK sekitar. Orang-orang tersebut turun dan
meninggalkan kami, kami melanjutkan perjalanan untuk menelusuri
lorong/gang untuk menuju tempat mangkalnya para wanita PSK yang sdh
terkenal tersebut.
Setibanya disana kami disambut oleh
seorang wanita PSK yang rupanya telah mengenali mobil kami dan Dia masuk
kedalam mobil. Sebut saja wanita PSK tersebut bernama Tiara, Tiara
langsung mencium pipi saya karena sdh kenal. Giman dan Rony tersenyum
melihat hal tersebut. “Kenapa pada senyum. ” tanyaku pada mereka.
“Ach. Nggak kok Pak. ” jawab mereka
berbarengan. “Kenalin ini Tiara. ” kataku lagi. “Tiara. ” Tiara
mengulurkan tangannya. “Kalian pada mau nggak. ” tanyaku lagi pada
mereka. “Malu Pak. ” jawab Giman. “Kenapa mesti malu, kan ada saya. ”
hiburku lagi. “Nggak punya anu Pak. ” jawab Rony sambil jari jempol dan
telujuknya digesekkan. “Tenang aja. saya yang traktir. ” jawabku.
“Pilih sana. Semuanya Ok. Kok ” kataku
lagi. “Pilih Mas. Mumpung masih agak siang. ” suruh Tiara. Giman dan
Rony turun dari mobil dan pergi kerumah dimana Tiara dan teman-temannya
ngumpul, Tiarapun mendampingi mereka sedangkan saya menunggu dimobil.
“Disini terjamin dech Mas. ” kata Tiara
memberi garansi. “Saya pilih yang ini. ” kata Giman sambil menunjuk
salah satu wanita PSK. Tiara pun memanggil Ranita dan langsung
diperkenalkan kepada Giman. “Saya pilih yang itu. ” Ronypun nggak mau
kalah.
Tiara memanggil Tuty dan langsung
diperkenalkan kepada Rony. Setelah menemukan pasangan masing-masing,
mereka kembali ke mobil. Mobil Kijang kapsul kamipun pergi meninggalkan
lokasi dan menuju kevilla yang biasa saya pakai untuk liburan bersama
Tiara, Villa tersebut cukup luas dan besar karena mempunyai 4 kamar
tidur dan semuanya ada kamar mandinya didalam. saya menempati kamar
tidur utama yang berukuran cukup luas.
Sebelum menempati kamar masing-masing,
kami berkumpul diruang tengah untuk menikmati bekal yang kami bawa dari
Jakarta beramai-ramai sambil minum-minum beer dan beberapa minuman
beralkohol cukup tinggi seperti Vodca dan Beefeater yang harum seperti
parfume. Setelah mereka kelihatan sdh pada mulai pening, saya suruh
mereka memasuki kamar masing-masing dan Merekapun pergi meninggalkan
saya dan Tiara yang masih asyik menikmati minuman.
Rupanya Tiara sdh agak mabuk dan
bicaranya sdh ngawur, saya bawa Tiara ke kamar dan saya rebahkan
ditempat tidur. Tiara menarik saya untuk menemaninya tidur, Tiara
langsung meraih ikat pinggangku dan langsung memerosoti celanaku. “Hallo
Babby. ” Salamnya ketika melihat kemaluanku menyembul keluar dari
sarangnya.
Tiara langsung mengulumnya dengan ganas
dan rakus, karena sdh kangen merasakan sodokkan dari kemaluanku ini.
Sayapun melepaskan baju yang belum sempat dilepaskan oleh Tiara, karena
sdh nafsu ingin melahap kemaluanku. “Hmm. Chayaang. ” gumamnya sambil
terus mengulum kemaluan saya.
Saya tarik rambutnya perlahan dan saya
suruh Tiara untuk melepaskan pakaiannya. Tiarapun langsung melepaskan
pakaiannya sampai benar-benar polos alias bugil. Tiara berdiri diatas
saya sambil menari-nari erotis serta mengusap-usap bibir vaginanya yang
merah merekah, saya hanya tersenyum melihat tingkah lakunya yang lucu.
Tiara secara perlahan-lahan mendekatkan
bibir vaginanya kekemaluan saya sambil menari-nari dan digesek-gesekkan
vaginanya sehingga membuat kemaluanku tegang. Melihat kemaluanku sdh
tegak lurus tepat dibibir vaginanya, Tiara langsung menghujamkan agar
kemaluan saya memasukki lubang vaginanya.
Tetapi kemaluanku tdk mau masuk juga
karena lubang vaginnya sempit. Akhirnya Tiara merebahkan diri sambil
mengangkangkan kedua pahanya agar vaginanya terbuka lebar dan saya
disuruhnya untuk mengambil posisi menindihnya dari atas.
Saya mengarahkan kemaluan saya tepat
dibibir vaginanya dan masih tdk bisa masuk juga, maka dengan secara
paksa saya tekan kepala kemaluan saya dengan jari agar dapat memasukki
lubang kemaluannya dan akhirnya masuk juga. “Ouuchh. Sakit. Aa’. ” desah
Tiara dengan kebiasaan memanggilku Aa’. “Habisnya peret sichh. ” kataku
pelan.
Saya menekan terus kemaluan saya dan
masuklah semua sampai dalam dan saya masih membiarkan kemaluan saya
terbenam tanpa melakukan reaksi apa-apa, saya hanya melakukan ciuman
bibir dengan bersemangat Tiara mengulum bibir saya serta memeluk
pinggang saya agar kemaluan saya menekan lebih dalam lagi. “Hemm. Emm. ”
suaranya pelan sambil terus mengulum bibir saya. Saya mulai melakukan
goyangan turun naik ketika Tiara memulai menggoyang pinggulnya kekiri
dan kanan.Tiara semakin menggila goyangannya ketika sdh mencapai orgasmenya
yang pertama dan himpitan vaginanya semakin menyempit dan licin setelah
cairan kenikmatan mulai membasahi lubang vaginanya. “Aa’. Tiaraa. Nggak.
Kuaatt. ” desahnya panjang.
Melihat saya mencapai puncaknya, Tiara
menghampiri saya dan langsung meraih kemaluan saya untuk dikulumnya agar
bersih dari sisa-sisa air kenikmatan bersama Tuty tadi.
Setelah itu kami keluar kamar Rony dan
berkumpul diruang tengah untuk menikmati sisa minuman yang masih ada dan
dilanjutkan dengan persetubuhan secara massal dilantai ruang tengah.
Tiara, Ranita, Tuty disuruh tidur telentang sambil mengangkangkan
pahanya agar lubang kemaluannya terbuka lebar karena akan disiram
minuman beralkohol yang nantinya akan diminum sambil dijilati oleh saya,
Giman dan Rony.
Permainan semakin pagi semakin Hot dan
semakin gila, kesemuanya ini kami lakukan hingga menjelang Subuh. Jam
menunjukkan pukul 10. 18 wib. saya terbangun karena badan terasa dingin,
maklum kami semua tidur dilantai. Saya lihat mereka masih tertidur
pulas karena kelelahan akibat permainan gila semalaman.
saya melihat Tiara tidur dengan posisi
telentang dengan paha sebelah kanan membuka lebar, Ranita tidur diatas
tubuh Giman dengan kemaluan Giman masih terbenam dilubang vagina Ranita,
Rony tidur berpelukkan dengan Tuty. Sdh menjadi kebiasaan si Tiara pagi
bangun tidur tdk sendiri tetapi berdua dengan saya junior alias
kemaluan yang berdiri tegang.
Saya melihat posisi Tiara seperti itu,
maka dengan mudah saya dapat melampiaskan ketegangan kemaluan saya ini
dengan menghunjam ke lubang vagina Tiara yang agak terbuka. Tiara
terbangung ketika kemaluan saya menguak lubang vaginanya sambil membuka
paha kirinya yang lurus agar membuka lebar.
Melihat hal itu Tiara tersenyum dan
membantu dengan menggoyangkan pinggulnya. kami main tdk terlalu lama
karena sdh kelelahan akibat permainan semalam. Setelah mencapai orgasme,
saya membangunkan mereka semua agar cepat-cepat membersihkan diri dan
siap-siap untuk kembali ke Jakarta.
Saya memberikan sejumlah uang service
kami kepada Tiara dan teman-temannya. Tarifnya tdk terlalu mahal,
mungkin karena mereka merasa senang berteman dengan kami dan minta kami
menjadi langganan dan sering-sering mengunjungi mereka lagi.
Mungkin bagi para penggemar situs
ceritaseks15.com ini tdk percaya bahwa saya memberikan cuma seratus lima
puluh ribu untuk menemani kami dari sekitar jam 21. 30 wib s/d jam 10.
30 wib. Sewa Villapun cuma seratus dua puluh lima ribu permalam.
Sejak kejadian ini kami sering pergi
bersama dengan kurun waktu seminggu atau dua minggu sekali. Dan para
wanita PSK pun sdh siap ketika kami telepon dari Jakarta.
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Di Bawah ini :
No comments:
Post a Comment